Wahyu Hidayat: Jurnalisme Positif Diperlukan untuk Wujudkan Pemilu Damai

MALANGVOICE – Peran jurnalis dianggap sangat penting untuk membantu mewujdukan Pemilu 2024 berjalan damai.

Hal itu diungkapkan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat membuka diskusi publik bertema “Jurnalisme Positif Menuju Pemilu Damai” di gedung Amphitheater, Malang Creative Center, Selasa (19/12). Acara ini diadakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Malang Raya.

Diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, KPU Kabupaten Malang, KPU Kota Batu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Malang, Bawaslu Kota Malang, Polresta Malang Kota, dan Polres Malang.

Baca Juga: Capai Target PBB, Lima Kelurahan di Klojen Dapat Penghargaan

Telkomsel Pastikan Kesiapan Jaringan saat Natal dan Tahun Baru

Tahapan Pemilu 2024 sudah berlangsung memasuki masa kampanye. Para caleg dan paslon capres – cawapres berebut simpati masyarakat untuk mendapatkan suara.

Karena itu melalui diskusi ini bisa memberikan wawasan kepada masyarakat tentang jurnalisme positif, apalagi saat tahapan Pemilu 2024.

“Dengan begitu jurnalisme positif diperlukan, dengan diskusi ini semoga bisa berjalan, karena dengan jurnalisme positif bisa jadikan Pemilu aman dan nyaman,” ujarnya.

Ditambahkan Wahyu, saat ini banyak masyarakat yang tidak bisa membedakan berita hoax dan benar. Artinya masih banyak masyarakat yang terjerumus dengan berita hoax. Oleh karena itu Wahyu mengapresiasi diskusi yang melibatkan beragam jurnalis dari berbagai media massa di Malang Raya, serta perwakilan Pers Mahasiswa (Persma) se-Malang Raya tersebut.

“Masyarakat sulit membuktikan mana hoax mana berita benar. Saya harapkan dalam diskusi ini bisa memberikan warna yang baik terutama untuk masyarakat dan mahasiswa, karena bisa berikan pemahaman ke masyarakat, mana berita yang benar dan mana yang hoax,” jelasnya.

Sementara itu Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto, juga sangat mendukung diskusi ini.

“Kami apresiasi IJTI melalui kegiatan ini. Kami bisa ikut memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya pemilih pemula,” ujarnya.

Menurutnya, banyak pemilih pemula yang membutuhkan sosialisasi agar tingkat partisipasi pemilu bisa tinggi.

“Saya sampaikan ke KPU bagaimana cara pindah pilih, terutama bagi pemilih pemula,” lanjutnya.

Kemudian, lulusan Akpol 2000 ini menegaskan netralitas anggota Polri di Pemilu. Ia menyatakan apabila ada yang melihat atau mengetahui anggota khususnya di Polresta Malang Kota tidak netral bisa segera dilaporkan.

“Silakan lapor ke Bawaslu kalau ada laporan, ini akan disidangkan di bawah sumpah. Kalau terbukti laporkan ke kami dan akan kami tindak. Identitas pelapor akan dirahasiakan,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Diskusi Jurnalisme Positif Menuju Pemilu Damai, Deni Irwansyah, mengatakan, perhelatan Pemilu 2024, menjadi momen tepat, bahwa salah satu faktor yang bisa membuat jalannya pemilu damai, adalah dengan menerapkan jurnalisme positif.

“Digelarnya sharing session ini agar seluruh stakeholder mampu menjabarkan kendala yang ada di tiap wilayah (Malang Raya) dan menemukan solusi,” bebernya.

Pria yang juga jurnalis dari media INewsTV itu menambahkan bahwa digandengnya Pers Mahasiswa (Persma) yang ada di Malang menjadi langkah awal bagi kaum milenial agar mampu menulis dan berpartisipasi secara kritis terkait Pemilu yang bakal berlangsung pada 2024 mendatang.

“Digandengnya Pers Mahasiswa, karena Persma merupakan jalan awal generasi milenial menulis kritis, dan mampu berkarya sesuai kaidah jurnalistik,” tambah Deni.

Dalam diskusi kali ini, IJTI Korda Malang juga mengajak kawan-kawan Persma untuk mengikuti lomba karya jurnalistik sesuai tema yang diangkat.

“Penghargaan yang diberikan dalam Persma Awards diharap memicu kreatifitas rekan Persma, dan turut mewujudkan pemilu damai, melalui karya jurnalistik yang mereka buat,” pungkasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait