MALANGVOICE – Wacana naiknya status Bandara Abdurrahman Saleh Malang menuju status internasional kian mencuat. Hal ini menjadi pembahasan hangat dalam ajang bertajuk Collaborative Destination Development yang digelar PT Angkasa Pura di Hall Hotel JW Mariot Surabaya, Senin (14/5).
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, bahkan mendesak Kementerian Perhubungan RI agar segera merealisasikan status internasional bagi bandara yang terletak di wilayah Kabupaten Malang ini. Potensi pariwisata di Malang Raya menjadi salah satu pertimbangan mencuatnya wacana ini.
“Perjalanan darat lebih dari 2 jam dari Surabaya ke Malang sudah jadi pertimbangan tersendiri bagi turis mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata,” imbuh Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Waktu tempuh itu dinilai kurang produktif untuk perspektif pengembangan wisata dan menggaet strategi pasar wisata. Oleh karena itu, dia mengaku telah mengusulkan kepada Presiden RI, dan sudah dapat lampu hijau.
“Pun juga ke KSAU juga sudah, termasuk kajian dari Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub juga positif karena runway Bandara Abdurahman Saleh sudah lebih 2500 meter dan sudah memiliki sistem untuk pengendalian penerbangan malam hari,” tandasnya.
Pakde Karwo menegaskan, pihaknya sulit memenuhi target kunjungan 1 juta wisatawan luar negeri di Jatim pada tahun 2025, jika hanya ditumpukan pada Bandara Juanda. Sejalan dengan itu, Angkasa Pura sebagai bagian dari Kementerian Perhubungan juga diminta ikut mendorong kemajuan, peningkatan peran dan status bandara daerah.
“Tidak perlu menunggu 2025, begitu Kemenhub memberi restu, maka target kunjungan wisata ke Jatim akan melonjak drastis,” tegasnya.
Optimisme yang sama juga diungkapkan Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wahyudi. “Kalau melihat data kunjungan wisatawan ke kota Malang yang terus naik dari tahun ke tahun, maka saya optimis ada peningkatan sektor wisata bagi pilar perekonomian,” urainya.(Coi/Aka)