Virus Berusia 30,000 Tahun Ditemukan di Siberia

MALANGVOICE – Ilmuwan Perancis melakukan penelitian terhadap virus tertua yang hidup 30 ribu tahun lalu dan terbenam di dataran es Siberia.

Bernama Mollivirus sibericum, adalah virus keempat yang di temukan dan diteliti sejak 2003 lalu. Para peneliti dari National Academy of Sciences itu mengatakan virus yang ditemukan tidak berubah dan bertahan dalam suhu dingin bahkan beku.

Virus berukuran 0,6 mikron tersebut memang berukuran besar. Para peneliti juga akan menghidupkan kembali virus langka itu dengan penuh keyakinan tidak akan membuat hewan atau manusia terdampak penyakit.

Saat ini, dilansir Telegraph, para peneliti sedang bereksperimen membangkitkan virus – virus besar yang ditemukan yakni dengan menaruh di dalam single-cell amoeba sebagai indung.

Salah satu pemimpin dari penelitian, Jean Michael Claverie mengatakan, pada 2004 silam sebuah virus yang dikenal “Flu Spanyol” pernah membunuh puluhan orang yang terjangkit.

“Jika tidak berhati-hati, dan pihak industri tidak memasang keamanan dengan benar, maka resiko seperti beberapa tahun lalu bisa terulang,” dikutip AFP.

Di tempat yang sama, Centre fot Scientific Research (CNRS) di Perancis pernah menemukan virus besar di lokasi yang sama 2013 silam dan dinamai Pithovirus sibericum.-

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait