Vampire Facial Dapat Memicu HIV, Benarkah?

ilustrasi. (Rolling Stone)

MALANGVOICE – Sudah tak asing lagi dengan salah satu perawatan kecantikan, Vampire facial. Ya, perawatan wajah antikerut ini menggunakan darah para penggunanya.

Namun, apakah Anda tahu jika facial ini bisa saja berbahaya?

Dalam sebuah penelitian, ternyata vampire facial dapat memicu seseorang tertular HIV. Bahkan, tak sedikit wanita yang menjadi korban dalam melakukan facial ini.

Hal ini juga dikatakan pihak Departemen Kesehatan New Mexico, vampire facial bisa membuat seseorang mengalami infeksi atau bahkan HIV. Sekalipun yang dijadikan masker adalah darah sendiri yang disedot dengan suntikan.

“Siapa saja yang melakukan vampire facial, sangat berisiko mengidap HIV. Temuan tersebut dari uji laboratorium yang telah kami adakan,” ujar Sekretaris Kabinet Departemen Kesehatan New Mexico, Lynn Gallagher, yang dilansir dari Newser.

Meski darah yang diambil menggunakan jarum dari tubuh pasien yang melakukan facial, nyatanya jarum yang digunakan hanya satu atau bersama. Akibatnya, keamanan dan higienitasnya pun tidak terjamin.

Dalam melakukan vampire facial, darah Anda akan diambil, kemudian ditempatkan dalam centrifuge, yang berputar dengan kecepatan tinggi untuk memisahkan plasma, termasuk plasma yang kaya trombosit atau PRP dari komponen darah lainnya.

PRP yang mengandung faktor pertumbuhan dan protein, diklaim bisa bermanfaat ketika diterapkan pada kulit dan bagian lain dari tubuh. Untuk meningkatkan penyerapan PRP oleh kulit, seseorang bakal menerima microneedling atau microdermabrasion di wajah mereka. PRP tersebut diekstrak dari darah, kemudian dioleskan ke kulit. Apakah Anda masih berani coba?
(Hmz/ulm)