Update Erupsi Gunung Semeru, 34 Orang Meninggal Dunia dan 17 Orang Hilang

Kondisi di Kecamatan Pronojiwo. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Korban jiwa erupsi Gunung Semeru tercatat bertambah.

Berdasarkan rilis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diterima Mvoice, selain 34 orang meninggal dunia, juga ada 17 orang masih dinyatakan hilang.

“Untuk warga luka-luka tercatat 56 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa,” ucap Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam rilisnya, Rabu (8/12).

Muhari menyebutkan, data tersebut merupakan data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, pada Selasa (7/12) kemarin pukul 12.00.

Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan Kebutuhan Pengungsi Korban Erupsi Semeru Terpenuhi

“Untuk jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi,” jelasnya.

Selain dampak korban jiwa, lanjut Muhari, erupsi Gunung Semeru mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak, namun saat ini pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat kerusakan.

“Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan terputus (Gladak Perak) 1 unit,” tegasnya.

Sementara itu, Muhari membeberkan, jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa.

“Warga yang mengungsi itu sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, untuk Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa,” bebernya.

Sedangkan, tambah Muhari, sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45 jiwa.

“Saat ini Posko masih melakukan pemutakhirkan data,” pungkasnya.(der)