University of Technology of Compiagne Perancis Sambut Delegasi UMM

MALANGVOICE-Sepuluh dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari berbagai fakultas dan jurusan melakukan kunjungan ke University of Technology of Compiagne (UTC), Perancis. Mereka terdiri dari Dr Rinikso Kartono, Dr Masduki, Dr Daroe Iswatiningsih, Dr Iswinarti, Dr Hari Windu Asrini, Dr Listiari Hendriningsih, Dr Agustinus, Dr Ahmad Mohyi dan Dr Pradana Boy ZTF.

Rombongan dari UMM diterima Direktur Hubungan Internasional UTC Olivier Schoefs, Direktur Program Akademik Patrick Lanceleur, Penanggung jawab European Projects Stephanie Rossard , Guru Besar bidang Urban System Engineering Jean-Louis Batoz, serta Wakil Direktur bidang Hubungan Internasional UTC Gaelle Dacqmine dan Anne-Sophie Radel.

Acara diawali pemaparan singkat tentang UMM oleh Pradana Boy ZTF, kemudian disusul tiga presentasi dari UTC masing-masing oleh Olivier Schofs yang memberikan informasi mendasar tentang UTC. Kemudian dilanjutkan Patrick Lanceleur yang berbicara tentang sistem pendidikan di UTC. Presentasi terakhir dari Stephanie Rossard yang menjelaskan tentang riset di UTC.

Dalam presentasinya, koordinator delegasi UMM, Pradana Boy ZTF menyebutkan bahwa sebagai universitas dengan orientasi internasional yang sangat kuat, UMM sangat aktif dalam menjalin kerjasama dengan berbagai universitas di dunia global. “Maka kami berharap, kunjungan ini akan menjadi awal bagi terjalinnya kerjasama antara kedua universitas,” ungkap Pradana, semalam.

Di sela-sela kunjungan, delegasi UMM diajak berkeliling kampus dan mengunjungi Center for Innovation yang merupakan laboratorium teknik terintegrasi. Kunjungan ke lab memberikan inspirasi yang sangat penting bagi delegasi UMM. “Sangat inspiratif,” komentar Dr Iswinarti di tengah-tengah kunjungan ke lab tersebut.

Center for Innovation menyediakan berbagai fasilitas bagi eksperimentasi dan inovasi dalam bidang sains dan teknologi mutakhir. Di dalamnya, dosen dan mahasiswa berkolaborasi dalam merancang temuan-temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya teknologi.

Menariknya, meskipun UTC adalah universitas teknologi, perhatian pada bidang humaniora juga sangat tinggi. Olivier Schoefs menjelaskan, mahasiswa UTC dibekali dengan mata kuliah seperti etika, teknologi dan masyarakat, atau sejarah, agar teknologi yang mereka kuasai tidak terpisah dari masyarakat dan menuju ke arah yang salah. “Semua mahasiswa wajib menempuh mata kuliah humaniora yang jumlah totalnya kira-kira tiga puluh persen dari seluruh mata kuliah,” jelas Olivier.

Kedua belah pihak diakhir pertemuan saling menawarkan kemungkinan kerjasama. Menurut Oliver, banyak hal yang bisa dilakukan untuk kerjasama, misalnya pengiriman mahasiswa magang atau dosen untuk studi lanjut di UTC. Olivier berjanji dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan balasan ke UMM. “Bulan November kami ada agenda kunjungan ke Indonesia, dan mengunjungi UMM, adalah bagian dari agenda kami,” kata Olivier.

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait