MALANGVOICE – Macam-macam kreativitas yang ditampilkan dalam menyajikan pohon Natal terbaik.
Biasanya, pohon Natal terbuat dari cemara asli ataupun imitasi yang dihiasi dengan lampu dan ornamen lainnya.
Pemandangan berbeda disajikan di Gereja Santa Maria Tak Bernoda, Jalan Punten, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Pohon Natal dengan tinggi sekitar empat meter yang dipajang di pojok kiri ruangan ini terbuat dari jerami.
Bukan hanya pohon saja, gubuk yang merupakan tempat kelahiran Yesus juga diciptakan dari jerami.
Agar semakin meriah, diberi hiasan berupa bola-bola warna emas dan silver.
Karya seni ini dibuat oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kepanjen. Waktu yang dibutuhkan sekitar seminggu untuk membuatnya.
“Rangka pohon kami buat dari bambu dan diselimuti jerami yang disusun sedemikian rupa agar rekat,” kata salah satu anggota OMK, Dionisius Misidianto kepada MVoice saat ditemui usai misa Natal, Minggu (25/12).
Dion menjelaskan, untuk mendapatkan jerami ini mereka harus berburu ke sawah. Bahkan, lokasi pencarian sampai ke Kecamatan Sumberpucung.
Kebutuhan untuk membuat pohon Natal dan gubuk ini sekitar dua meter kubik jerami.
“Kalau di Kepanjen kami agak kesusahan mencari. Jadi kami cari di Sumberpucung, menggunakan pick up,” kata dia.
Dion menjelaskan, makna dari pemilihan bahan pembuatan, karena saat ini suasana dunia dianggap meranggas, tidak kondusif, kurang aman dan banyak ancaman.
“Sudah tidak hijau lagi, kedamaian berkurang. Makna filosofis pemilihan bahan jerami ya itu. Kami harap suasana dunia kembali aman dan kondusif,” tegas dia.