Unik! Mahasiswa Ini Ciptakan Sepatu dari Jamur dan Bulu Ayam

Sandal Biodegradable buatan Silvermann dan Wing Tang. (Irishnews)

MALANGVOICE – Sebanyak dua Mahasiswa asal Universitas Delaware, Amerika Serikat menciptakan sepatu ‘biodegradable’ (mengandung unsur organik) dengan menggunakan jamur, bulu ayam dan limbah tekstil. Sepatu prototipe terdiri dari sol berbasis miselium, dilapisi dengan ‘kulit’ vegan dan kain katun asli.

Adalah Jillian Silverman dan rekannya, Wing Tang, merupakan mahasiswa program magister dan juga program sarjana di Departemen Fashion dan Studi Pakaian dari Universitas Delaware.

“Selama ini industri fashion banyak menghasilan limbah. Sepatu ini diharapkan bisa menjadi solusinya. Mengubah kebiasaan masyarakat itu sulit sekali memang. Tapi, dengan sepatu ini, kalau sudah rusak tidak perlu dibuang ke tempat sampah, tapi ke pengolahan kompos saja,” kata Wing Tang, seperti yang dikutip MVoice dari laman IrishNews.com, Rabu (16/5)

Proyek ini dimulai sejak 2015, saat itu Silverman mengerjakan penelitian untuk program sarjananya. Ia bekerja dengan Kelly Cobb, asisten profesor mode dan studi pakaian. Mereka mencari cara untuk membuat kain dari miselium jamur.

Proyek eksplorasi awal mereka kurang berhasil. Namun saat Silverman memulai penelitianya untuk program masternya, ia kembali berfikir tentang jamur dan kembali berpikir ulang tentang risetnya terdahulu.

Silverman dan rekannya bereksperimen dengan menumbuhkan spesies jamur yang berbeda dan menggunakan bahan yang berbeda, yang dikenal sebagai substrat, di mana miselium membentuk jaringan akarnya. Mereka menanam banyak sampel, mengeringkannya dan mengujinya untuk mencari tahu potensi penggunaannya sebagai telapak atau alas sepatu.

“Bulu ayam dan produk tekstil menyediakan nutrisi untuk miselium, dan mereka juga merupakan bahan pendukung untuk itu tumbuh,” Silverman menambahkan.

Wing Tang bertugas mendesain dan membuat bagian atas sepatu, menggunakan potongan-potongan yang dibuang dari kain muslin. Dia menggunakan teknik menjahit yang disebut smocking, di mana dia mengumpulkan kain untuk memberinya bentuk dan ukuran.Benang yang dia gunakan untuk menjahit adalah 100 persen katun.

Mereka berharap prototype sepatu ini bisa dikembangkan lagi dan bisa turun ke pasaran. Sejauh ini sepatu ciptaan mereka teelihat sederhana dan manis jika dikenakan, tidak mengurangi estetika fashion meski terbuat dari jamur dan bulu ayam. (Der/Ery)