MALANGVOICE– Sat Reskrim Polres melakukan olah TKP di lokasi kebakaran tempat penampungan sementara pedagang Pasar Besar Batu pada Kamis lalu (12/1).
Selain membawa sejumlah sampel seperti plastik, kertas hingga potongan kabel untuk diuji forensik, petugas juga meminta keterangan dari beberapa pedagang.
Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan, hasil uji forensik untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran diperkirakan keluar dua pekan lagi. Tepatnya pada 27 Januari nanti.
Baca juga:
Pendaftaran Calon Ketua KONI Kota Malang Dibuka Lagi
Laga Arema vs Borneo Akhirnya Ditunda
Ditolak di Semarang, Arema Pasrahkan Venue dan Jadwal Pertandingan ke LIB
Diduga korsleting MCB, Sebuah Rumah di Lawang Terbakar
“Hasilnya masih belum ada, saat ini baru proses penyelidikan awal. Kemungkinan nanti dari Polda Jatim yang akan mengumumkan penyebab kebakaran ini. Itu membutuhkan waktu 14 hari,” ujar Oskar.
Ia menuturkan, Polres Batu dibantu Tim Labfor Polda Jatim dalam proses uji forensik. Pengumpulan bukti-bukti dilakukan Sat Reskrim Polres Batu mulai Kamis hingga Jum’at kemarin (12/1-13/1).
“Sampel itu dibawa ke Tim Labfor. Nanti juga ada keterangan ahli yang mengetahui penyebab pasti kebakaran,” imbuh Oskar.
Baca juga:
Sat Reskrim Polres Batu Bawa Sampel dari Lokasi Kebakaran Pasar Relokasi
Si Jago Merah Hanguskan Sejumlah Kios di Pasar Relokasi Kota Batu
Mei 2023, Pasar Induk Among Tani ‘Berdenyut’
Berdasarkan kajian Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Batu, kerugian ditaksir mencapai Rp250 juta. Dugaan awal, api berasal dari alat pemanas air elektronik dari kios pedagang yang ditinggal saat masih tersambung ke aliran listrik.
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, ada sembilan pedagang terdampak. Terdapat 20 kios berbahan galvalum yang hangus terbakar dilalap si jago merah.
“Satu pedagang ada yang menempati lebih dari satu kios. Pedagang terdampak akan dipindahkan ke kios-kios yang masih kosong di tempat relokasi,” ujar Eko.
Langkah itu dipilih ketimbang memperbaiki kios-kios yang rusak. Pertimbangannya karena dalam empat bulan mendatang, pedagang yang berada di tempat relokasi akan dipindahkan ke Pasar Besar Batu. Saat ini progres revitalisasi pasar mencapai 85 persen.
“Solusi tercepat, yakni menggunakan bedak-bedak yang tak ditempati. Ada juga beberapa pedagang yang bersimpati, rela meminjamkan bedaknya kepada pedagang terdampak,” ujar Eko.(end)