UB Inisiasi IISMAVO Partneship Forum, Bahas Tantangan dan Kolaborasi PT Luar Negeri

IISMAVO Partneship Forum di UB. (Istimewa)

MALANGVOICE – Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) menggelar IISMAVO Partneship Forum. Acara ini melibatkan 64 Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) dari seluruh Indonesia.

Program Indonesian International Student Mobility Award Edisi Vokasi (IISMAVO) merupakan salah satu program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).

Program ini memberikan beasiswa kepada mahasiswa vokasi untuk belajar dan magang di luar negeri. Implikasi program IISMAVO ini salah satunya memperkaya pengalaman perguruan tinggi vokasi dalam mempersiapkan outbound mobility bagi para mahasiswanya, IISMAVO juga membuka peluang kolaborasi dengan kampus-kampus luar negeri yang dituju oleh para mahasiswa PTPPV tersebut, yang harapannya dapat menjadi peluang terwujudnya internasionalisasi pendidikan tinggi.

Baca Juga: Selesaikan Perkara Penganiayaan di Tempat Sakral

Desain Disayembarakan, Dewan Minta Stadion Gelora Brantas Dirombak Total

Ketua International Relations Office (IRO)
Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya, Rachmad Andri Atmoko, mengatakan, UB menginisiasi forum ini pertama kali untuk membahas beberapa hal.

“Dalam rangka mempercepat terwujudnya kerja sama PTPPV dengan perguruan tinggi luar negeri mitra IISMAVO sebagai persiapan implementasi MBKM mandiri di masing-masing kampus, serta untuk mempersiapkan Program IISMA di tahun 2023,” katanya.

Program yang sudah berjalan tahun ini, berhasil menyerap 400 mahasiswa yang studi ke luar negeri selama satu semester. Tentunya selama perjalanan di 2022 ini pasti ada masalah atau tantangan yang harus dihadapi.

“Dalam acara ini tujuannya adalah persiapkan IISMAVO 2023, dan diskusi masalah. Apa saja yang menjadi perbaikan. Kedua kita mau diskusi dengan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi, itu yang kita undnag. Tujuan lain diskusi cari peluang kerja sama skema mandiri. Harapannya PT di sini bisa buat skema kerja sama mandiri dengan luar negeri,” ujarnya.

Rachmad melihat dengan potensi tahun ini besar kemungkinan kuota IISMAVO 2023 bisa bertambah. Paling tidak jumlahnya bisa dua kali lipat.

Dari data yang ada di UB sendiri, total 10 mahasiswa yang sudah berlajar ke luar negeri melalui program itu. Jumlah itu tersaring dari ratusan mahasiswa yang mendaftar.

“Peminatnya luar biasa, sangat besar, hampir 100 yang mendaftar. IISMA ada respon baik kementerian, dari berjalannya program ini. Saya kita kuotanya bertambah di 2023,” tuturnya.

Dekan Fakultas Vokasi UB, Prof Unti Ludigdo. (Deny/MVoice)

Sementara itu Dekan Fakultas Vokasi UB, Prof Unti Ludigdo, mengatakan, dari forum ini ia berharap ada kesempatan terbuka bagi kampus lain di luar negeri untuk menimba ilmu di Indonesia.

“Kami harapnya mitra luar negeri belajar di Indonesia. Ini masih tahap koordinasi. Kami sangat siap terima mahasiswa luar negeri dengan model daring. Kemarin dari Filipina, Cina, dan banyak lainnya kita ngajar mereka melalui pola daring. Kalaupun luring kita sudah siap,” tegasnya.

Dalam forum ini turut dihadiri Wakil Ketua I Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Dr Junaedi; Ketua IISMA edisi Vokasi, Hilda Cahyani; Koordinator Kerja Sama IISMA edisi Vokasi, Dr Nurmala Ermin Simbolon; dan Alkandri Perdana, Koordinator Komunikasi dan Promosi ISMA edisi Vokasi.(der)