MALANGVOICE – Puluhan klub basket bertanding memperebutkan juara di turnamen Basket Antar Klub yang digelar Forum Komunikasi Insan Basket Malang Raya, Ngalam Utas.
Turnamen yang digelar di Lapangan Basket Stadion Gajayana ini diikuti 46 klub dalam kelompok umur (KU) 12, KU 14, KU 16, KU 18 dan veteran.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Suryo Yuliarto, mengatakan, turnamen ini berlangsung 10 hari dan dibuka pada Sabtu (8/7). Turnamen ini digelar untuk meningkatkan geliat basket di Kota Malang.
Apalagi antusiasme peserta cukup tinggi sampai melebihi kuota yang disiapkan.
Baca Juga: Lima Orang Termasuk Dua WNA Hilang Terseret Ombak Pantai Jembatan Panjang
Hadapi Pemilu 2024, AJI Malang Jurnalis Tingkatkan Kompetensi
“Itu ada putra-putrinya. Sedianya mau digelar sampai tanggal 16 (Juli 2023), tapi karena pesertanya membeludak, jadi molor sampai 18 Juli 2023,” kata Suryo.
Adanya turnamen ini juga diharapkan mampu menyatukan beberapa klub basket yang ada di Kota Malang.
Selain itu, dirinya menilai bahwa sebenarnya olahraga basket di Malang Raya terlebih di Kota Malang sangat layak untuk dikembangkan. Selain ketersediaan sarana dan prasarana (sarpras) yang ada, peminat olahraga basket di Malang juga terbilang banyak.
“Kami ingin menunjukan bahwa basket ini perlu dapat perhatian. Ini sudah ada sarpras, katakanlah lapangan basket di Stadion Gajayana ini bisa menjadi sport center. Kita aktifkan dengan turnamen seperti ini, bisa setiap pekan. Untuk Senin sampai Kamis bisa digunakan untuk latihan klub,” lanjut Suryo.
Turnamen ini juga dipantau Perbasi dan KONI Kota Malang. Besar harapan munculnya bibit baru usia dini dari basket yang mampu mencetak prestasi demi membawa nama baik Kota Malang.
Suryo menambahkan, pemenang nantinya akan mendapat trofi dan piagam penghargaan. Namun kedepannya, pria yang juga menjadi inisiator Forum Komunikasi Insan Basket Malang Raya ini akan menggelar event dengan skala yang lebih besar.
“Kalau saat ini memang masih thropy dan piagam. Tapi rencananya akan kami gelar rutin. Awalnya ini mau diikuti full se Malang Raya, tapi untuk awal kami takut kewalahan, jadi kami batasi 46 peserta,” tutupnya.(der)