Hadapi Pemilu 2024, AJI Malang Jurnalis Tingkatkan Kompetensi

Pelatihan jurnalistik AJI Malang. (Istimewa)

MALANGVOICE – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, AJI Malang, dan Google News Initiative menggelar pelatihan ‘Meliput Isu Pemilu 2024’. Pelatihan ini dihelat di 101 Hotel Malang, Jumat-Sabtu, 07-08 Juli 2023.

Pelatihan ini melibatkan puluhan jurnalis di Malang Raya dengan tujuan mengantisipasi isu-isu yang muncul serta memaksimalkan peran jurnalis sebagai corong informasi, pengetahuan, serta pengawasan saat pemilihan umum tahun 2024 berlangsung.

Ketua AJI Malang, Benni Indo, menggarisbawahi peran penting jurnalis pada masa pemilu. Menurutnya, kualitas jurnalis dan produk jurnalistik berkaitan langsung dengan kualitas pemilu.

Apalagi, untuk pemilihan umum pada tahun 2024 mendatang, untuk pertama kalinya Indonesia akan mengadakan pemilihan umum serentak antara pemilihan Presiden, Kepala Daerah, maupun Legislatif Pusat serta Daerah.

Baca Juga: Festival UAS dengan Konsep Happy di IBU Malang

Ratusan Rumah di Sumawe Terendam Banjir

Pelatihan meliput isu Pemilu 2024. (istimewa)

“Kualitas jurnalis dalam memproduksi karya jurnalistik berbanding lurus dengan kualitas pemilu. Semakin berkualitas karya jurnalistik, semakin kita bisa berharap kualitas pemilu lebih bagus ketimbang sebelumnya,” ucap Benni.

“Sebagai ikhtiar meningkatkan kualitas pemilu, kami mengadakan pelatihan ini. Kami berharap, dengan pelatihan ini, teman-teman bisa lebih mantap dalam memahami seluk-beluk pemilu dan bisa memproduksi karya jurnalistik yang lebih bagus lagi,” sambungnya.

Dalam pelatihan ini, menurut Benni, jurnalis tak hanya diajak berdiskusi soal seluk-beluk teknis pemilu. Jurnalis Harian Surya tersebut menyebut bahwa dalam pelatihan ini juga didiskusikan soal etika, yang kerap menjadi permasalahan dalam masa pemilu.

Selain itu, dalam pelatihan ini, juga dipaparkan sejumlah potensi risiko terhadap jurnalis dalam menjalankan pekerjaannya sepanjang masa pemilu.

“Tak hanya diajak untuk berbagi soal risiko-risiko yang mungkin dihadapi, para peserta juga diajak untuk belajar bersama dan berbagi perspektif soal mitigasi risiko-risiko tersebut,” tutur Benni.

Salah satu peserta, Theo mengaku banyak pelajaran yang bisa diambil dari pelatihan ini.

Selain dituntut independen, jurnalis juga wajib paham aturan atau etika dalam menjalankan tugasnya.

“Dalam etika, banyak sekali pelanggaran yang dilakukan jurnalis maupun media massa. Karena itu dengan pelatihan ini saya berharap dalam Pemilu 2024 mendatang bisa bekerja dengan maksimal,” tandasnya.(der)