Ratusan Rumah di Sumawe Terendam Banjir

Rumah di Desa Sitiarjo yang tergenang banjir. (MVoice/Ist).

MALANGVOICE – Ratusan rumah di Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan, terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi.

“Bencana banjir yang terjadi itu akibat hujan dengan intensitas tinggi, ratusan rumah terendam,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, M Nor Fuad Fauzi, Sabtu (8/7).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum lama ini menyampaikan di wilayah Jawa Timur terjadi kondisi cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer.

Gangguan Atmosfer tersebut membuat ratusan rumah di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Baca Juga: Gustavo Almeida Cetak Hat-trick di Debut Bersama Arema

Jarik Ma’Siti Masuk Top Inovasi, Sutiaji: Wujudkan Pendidikan Setara untuk Anak Istimewa

Menurut Fuad, banjir itu mengakibatkan ratusan keluarga yang tersebar di sembilan dusun di Desa Sitiarjo terdampak.

“Ada sekitar 799 keluarga yang terdampak banjir di Desa Sitiarjo, Sumawe,” jelasnya.

Fuad menjelaskan, banjir tersebut disebabkan sungai Penguluran yang berbeda di Desa Tegalrejo tidak bisa menampung air akibat hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak Kamis (6/7) hingga Jumat (7/7) kemarin.

“Saat ini debit air mulai surut, dan cuacanya mendung. Kami masih melakukan pemantauan perkembangan situasi debit air genangan,” jelasnya.

Fuad menegaskan, petugas BPBD dan aparat pemerintah yang lain juga membantu masyarakat membersihkan lingkungan permukiman yang terdampak banjir.

“Saat ini bantuan bahan pangan pokok, obat-obatan, pakaian, serta perlengkapan bayi dan balita, sangat dibutuhkan,” tegasnya.

“Selain itu juga membutuhkan bantuan berupa alat kebersihan, alas tidur, selimut, serta bahan dasar logistik dan peralatan untuk membersihkan material akibat banjir,” tambahnya.

Selain melanda wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Fuad menambahkan, bencana banjir dan tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Tirtoyudo, Ampelgading, dan Gedangan.

“Kamis masih melakukan asesmen untuk mengetahui dampak bencana alam yang terjadi di wilayah-wilayah kecamatan tersebut,” tukasnya.(der)