Tumbuhkan UMKM, Paslon Ladub Gerakkan “Belanja di Warung Tetangga”

Lathifah Shohib belanja di warung sekitar. (istimewa)

MALANGVOICE – Kepedulian terhadap pertumbuhan UMKM dan Ekonomi Kreatif ditunjukkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib – Didik Budi Muljono.

Salah satu yang sering diserukan oleh Paslon nomor urut dua ini adalah mengajak masyarakat untuk belanja di warung tetangga.

Menurut Calon Bupati Malang, Lathifah Shohib, upaya belanja di warung tetangga tak lain bertujuan untuk menggerakkan sektor ekonomi riil di masyarakat.

“Sektor UMKM adalah langsung berkaitan dengan ekonomi riil, ekonomi kerakyatan dan memang salah satu cara untuk bangkit secara ekonomi pasca Pandemi adalah dengan menggerakkan sektor ini,” ujar Lathifah Shohib saat berkampanye di Bantur (1/11).

Ia menjelaskan, langkah pertama untuk membantu sektor UMKM adalah dengan memberikan bantuan modal dan alat usaha bagi pelaku bisnis tersebut. Modal, lanjut Bu Nyai bisa diberikan dari subsidi maupun bekerja sama dengan koperasi yang ada di Kabupaten Malang.

“Kenapa koperasi itu penting. Karena lembaga keuangan ini sudah teruji pada saat krisis ekonomi pada tahun 1998 semua lembaga keuangan mengalami kolaps namun koperasi masi tetap berdiri tegak karena menerapkan sistem gotong royong. Alhamdulilah saya juga lama menjadi pengurus koperasi An Nisa jadi memahami dunia koperasi,” tandasnya.

Setelah permodalan, Cucu Pendiri NU menekankan akan pentingnya marketing atau pemasaran. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan membuat regulasi, produk UMKM bisa masuk dan bekerja sama dengan toko modern.

“Termasuk kita giatkan membeli di warung tetangga, agar roda perputaran uang bisa jalan. Saya ambil contoh anggota Fatayat dan Muslimat jumlahnya ribuan, jika satu produk keripik tempe bisa dipasarkan ke kalangan ibu-ibu maka sudah terjual ribuan, nah skema-skema seperti ini sudah kami peta kan dengan baik,” bebernya.

Bu Nyai berkomitmen pemasaran produk UMKM dan juga pelatihan manajemen keuangan pelaku usaha menjadi hal yang sangat penting. Karena, produksi tanpa pemasaran yang baik akan merugikan pelaku UMKM.

“Pola pikirnya harus diubah, kalau kemarin hanya disuruh produksi dan produksi tapi kedepan pemerintah harus memikirkan bagaimana produk UMKM bisa terpasarkan dengan baik. Termasuk juga bagaimana pendampingan manajemen keuangan UMKM,” pungkasnya.(der)