Transisi ke Makanan Padat Membuat Bayi Sembelit, Ini Cara Mengatasinya

bayi juga rentan mengalami sembelit jika mengkonsumsi makanan yang salah. (kidsdigfood.co.au)

MALANGVOICE – Bayi yang cukup mengkonsumsi ASI maupun makanan tambahan umumnya tidak bermasalah dengan buang air besar dan jarang dijumpai kasus sembelit. Tapi, masa transisi makan ke makanan padat biasanya justru meningkatkan risiko sembelit.

Dokter Nugraha Kesuma Arief menjelaskan, bayi dapat dikatakan mengalami konstipasi atau sembelit jika frekuensi buang air besarnya kurang dari 3 kali per minggu. Hal ini dapat disebabkan oleh karena beberapa hal. Salah satunya transisi ke makanan padat seperti bubur bayi.

“Bukan hanya itu, bayi terkadang tak cocok dengan susu formula tertentu,” katanya kepada MVoice, Kamis (23/11).

Dalam mengatasi sembelit ada beberapa metode yang dapat Anda lakukan seperti memberinya pencahar alami misalnya jus buah prune yang dicampur dengan buah-buahan lain seperti apel.

Selain itu penting bagi Anda untuk memastikan kecukupan cairan agar feses yang dikeluarkan dapat lebih lunak.

“Diskusikan pula penggunaan susu formula yang cocok dengan dokter anak. Pada kasus tertentu, mungkin dokter anak dapat meresepkan pencahar dengan dosis ringan untuk anak,” tuturnya.(Der/Yei)