MALANGVOICE – Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang merenggut 174 korban jiwa meninggal. Tak menutup kemungkinan jumlah ini terus bertambah.
Huru hara meletup usai laga panas Arema FC selaku tuan rumah menjamu Persebaya pada Sabtu malam (1/10). Dalam laga itu, tim tuan rumah Singo Edan harus mengakui keunggulan Bajul Ijo dengan skor akhir 2-3.
Laga derbi Jawa Timur itu menjadi tragedi kelam bagi sepak bola Tanah Air. Ratusan suporter meregang nyawa karena berdesakan menyelamatkan diri dari semprotan gas air mata yang dilepaskan aparat.
Satu korban meninggal berasal dari Kota Batu bernama Setyo Hadi Kurniawan. Pria 33 tahun itu tercatat sebagai warga Dusun Sumbersari, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Ia berangkat menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya bersama rekan-rekan kerjanya.
Baca juga : Kronologi Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Suporter versi Kapolda Jatim
“Sekitar jam 3 pagi (Minggu, 2/10) saya dapat kabar ada ambulan tiba di rumah keluarga mendiang. Dimakamkan tadi pagi sekitar jam 9,” ujar Kades Sumberejo, Rianto saat dikonfirmasi Mvoice, Ahad (2/10).
Baca juga : PSSI Terjunkan Tim Investigasi Soal Tragedi Kanjuruhan, Arema Terancam Sanksi Berat
Menurutnya, pihak Pemkot Batu telah menghubungi Rianto perihal salah satu warganya yang meninggalnya dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan.
“Tadi pagi Bu Wali Kota Batu menghubungi saya. Pesannya, mohon dikomunikasikan agar bisa ada tindak lanjut dari pemkot,” ujar Rianto.
Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Arema Buka Crisis Center
Total korban meninggal sebanyak 174 jiwa berdasarkan rilis yang diterbitkan BPBD Jatim. Sebelumnya korban jiwa meninggal dilaporkan sebanyak 129 orang, 18 diantaranya belum diketahui identitasnya. 18 jenazah yang belum diidentifikasi identitasnya dievakuasi ke RSSA Malang.
Baca juga : Imbas Tragedi Kanjuruhan, Kompetisi Liga 1 Diberhentikan Sementara
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menunjukkan empatinya atas peristiwa itu. Ungkapan bela sungkawa disampaikan Khofifah saat mendatangi Mapolres Malang pasca kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Ahad (2/10).
Baca juga : Tragedi Haru Biru Kanjuruhan, Jokowi Minta Liga 1 Dihentikan Sementara
“Semua berduka, bukan hanya Jawa Timur. Bangsa Indonesia berduka, dunia olah raga berduka. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,” ujar Khofifah.
Ia mengungkapkan, Pemprov Jatim bersedia menanggung biaya perawatan bagi korban.
“Pemprov Jatim juga akan memberikan santunan Rp10 juta bagi keluarga korban meninggal dan Rp5 juta kepada korban luka-luka,” pungkasnya.(end)