TPA Talangagung Akan Menerapkan Metode Sanitary Landfill

Lokasi TPA Talangagung. (Istimewa).

MALANGVOICE – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talangagung bakal memakai sistem pengelolaan sampah dengan metode sanitary landfill. Sebelumnya, TPA ini masih menggunakan sistem memadatkan sampah sebelum ditimbun dengan tanah atau control landfil.

Kepala DLH Kabupaten Malang, Budi Iswoyo mengatakan, untuk menggunakan metode sanitary landfill, pihaknya membutuhkan lahan seluas 6 hektare guna merealisasikan metode tersebut, supaya persoalan sampah di Kabupaten bisa terurai.

“Kami telah membebaskan lahan seluas 6 hektare di akhir tahun 2018 lalu, dan sekarang kami masih membahas dan perencanaan, untuk menuntaskan DED,” ungkapnya.

Dijelaskan, Detil Engineering Design (DED) sistem tersebut nantinya bakal menentukan besaran investasi yang akan ditanamkan oleh world bank.

“Yang jelas, kita akan mendapatkan bantuan berupa peralatan dan bangunan, untuk lahan dari Pemkab Kabupaten (Pemkab) Malang,” tegasnya.

Terpisah, Kepala UPT TPA Edukasi Talangagung Rudi Santoso menyampaikan saat ini pihaknya sudah mulai menerapkan sistem sanitary landfill.

“Kami sudah menerapkannya. Tapi masih belum maksimal karena sarana dan prasarananya belum lengkap, hanya simulasi saja supaya nanti ketika bantuan sudah benar-benar datang kami juga sudah siap mengelola, bahkan kalau bisa malah ada percepatan,” ujarnya.

Sebab, lanjut Rudi, saat ini, dalam satu harinya rata-rata sampah yang masuk ke TPA Edukasi Talangagung mencapai 110 ton atau 280 meter kubik.

“Sampah tersebut dari 13 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang bagian Selatan,” tegasnya.

Untuk itu, tambah Rudi, pihaknya akan menempatkan sanitary landfill tersebut sebelah timur TPA.

“Dilokasi itu, nantinya akan dibagi dua Zona, yang masing-masing zona terdiri dari tiga cell,” tandasnya. (Hmz/Ulm)