TPA Edukasi Talangagung Diproyeksikan Sabet TOP 5 Sinovik

Lokasi TPA Talangagung Kepanjen. (Mvoive/Toski D).

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang persiapkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Edukasi Talangagung, Kecamatan Kepanjen ikuti kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik).

Kompetisi Sinovik ini bertujuan agar setiap daerah memiliki inovasi baik dalam pelayanan publik maupun adminstrasi pemerintahan, yang dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

“Inovasi yang terpilih oleh panitia harus bisa di replikasi daerah lain,” ucap Kepala Bagian (Kabag) Bagian Organisasi Setda Pemkab Malang, Sutrisno, kepada Mvoice, Sabtu (16/10).

Menurut Sutrisno, TPA Edukasi Talangagung dinilai cocok untuk direplikasi ke daerah lain tentang pengelolaan sampahnya, mulai dari awal hingga akhir pengelolaan sampai pada pemanfaatan gas metan, yang saat ini hampir semua daerah di Indonesia mereplikasi TPA Talangagung tersebut.

“Itulah yang membuat TPA Edukasi Talangagung saat ini berada di posisi TOP 15,” tegasnya.

Untuk itu, lanjut Sutrisno, dirinya bersama Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang berupaya untuk menuju pada posisi TOP 5 yang merupakan posisi puncak, dengan Kreteria Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021 kategori khusus. 

“Tinggal selangkah lagi. Untuk bisa ikut kompetisi sinovik KIPP ini, inovasi yang diajukan harus sudah berjalan minimal 2 tahun, dan itu merupakan syarat utamanya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sutrisno mengatakan, TPA Edukasi Talangagung, saat ini sudah sampai pada tahapan yang ketiga, untuk itu diperlukan motifator yang handal dalam memaparkan inovasi yang ada disana, karena inovasi yang ada di TPA itu memiliki pengembangan dari gas metan yang diubah, menjadi tenaga panas dan listrik yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

“Maka dari itu perlu seorang motifator yang mengerti benar dalam saat paparkan inovasi yang diajukan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Pemkab Malang mengikutkan 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengikuti Sinovik KIPP tersebut, yang disetiap OPD minimal mengajukan proposal kompetisi inovasi 2-3 proposal.

Sehingga pada tahun 2019 proposal yang masuk pada Kemenpan RB sebanyak 3.156 proposal inovasi dari 331 daerah, namun yang lolos administrasi sebanyak 1.619 proposal untuk seleksi lebih lanjut.(end)