MALANGVOICE – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Psikologi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pembuatan tracer study bagi guru Madrasah Aliyah (MA) Al Khoirot di Pondok Pesantren Al Khoirot, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Selasa, 25 Juni 2024.
Tracer study (studi penelusuran) merupakan media evaluasi yang digunakan untuk melacak kinerja dan karir dari lulusan (alumni) suatu lembaga pendidikan. Media ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dengan menyediakan data yang relevan tentang transisi alumni dari dunia akademis ke dunia profesional dan industri.
Melalui tracer study, institusi pendidikan dapat menilai efektivitas kurikulum dan metode pengajaran yang digunakan.
Baca Juga: 40 Kejadian Kebakaran di Kabupaten Malang Kebanyakan Disebabkan Human Error
Wapres Ma’ruf Amin, Pesantren Harus Menjadi Sumber Perekonomian Umat
Kegiatan ini dilatarbelakangi banyaknya guru yang belum sepenuhnya memahami urgensi dari program tracer study. Mereka memiliki pemahaman yang terbatas mengenai konsep dan manfaat tracer study, terutama dalam perannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kekurangan pemahaman ini menghambat kemampuan mereka dalam memanfaatkan tracer study sebagai media untuk evaluasi dan pengembangan pendidikan yang lebih baik.
Hal tersebut yang menjadi fokus tim PKM Psikologi UNESA yang beranggotakan Rizky Putra Santosa, M.Si., Dr. Miftakhul Jannah, M.Si., Desi Nurwidawati, S.Si., M.Sc., Arfin Nurma Halida, M.A., Riza Noviana Khoirunnisa, S.Psi., M.Si., dan 4 mahasiswa psikologi untuk melaksanakan pelatihan dan pendampingan pembuatan tracer study di MA-Al Khoirot Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.
Pelatihan diikuti 15 guru MA Al Khoirot. Kegiatan ini diawali dengan pengisian pre-test oleh peserta untuk mengukur pemahaman mengenai tracer study. Selanjutnya, penyampaian materi mengenai urgensi tracer study disampaikan oleh tim PKM Psikologi UNESA.
Setelah penyampaian materi selesai, dilakukan sesi tanya jawab dengan peserta untuk memastikan pemahaman yang komprehensif. Post-test dan formulir evaluasi juga diberikan di akhir kegiatan untuk mengukur apakah terdapat penambahan pengetahuan setelah diberikan edukasi mengenai tracer study.
Terselenggaranya kegiatan ini direspon secara positif oleh para guru di MA-Al Khoirot. “Kami berharap program ini bisa berlanjut. Tidak hanya memberikan edukasi kepada guru, tetapi juga memberikan edukasi dan wawasan untuk para siswa di MA-Al Khoirot mengenai prospek kelulusan dari pondok”, ucap salah satu guru yang mengikuti pelatihan.
Program PKM ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di MA Al-Khoirot untuk mendukung tagline sekaligus visi pondok pesantren yaitu mencetak ilmuwan yang ulama, dan ulama yang ilmuwan. Selain itu, output dari program ini adalah guru menyadari bahwa data dan informasi yang dihasilkan dari tracer study dapat memberikan pengetahuan untuk peningkatan kurikulum dan metode dalam pembelajaran.(der/adv)