40 Kejadian Kebakaran di Kabupaten Malang Kebanyakan Disebabkan Human Error

MALANGVOICE – Angka kejadian kebakaran di Kabupaten Malang relatif tinggi. Dalam enam bulan mulai Januari-Juni, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang memangani sebanyak 40 kali kebakaran.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPK) Satpol PP Kabupaten Malang Sigit Yuniarto mengatakan, mayoritas kebakaran terjadi di Bulan Juni kemarin.

“Seringnya kebakaran yang terjadi pada pergudangan, paling sering bulan Januari 14 kejadian,” ujar Sigit.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin, Pesantren Harus Menjadi Sumber Perekonomian Umat

Dugaan Pungli di Pantai Balekambang, Polisi Turun Tangan

Dalam kurun enam bulan tersebut, dia mengatakan, penyebab kebakaran paling banyak ada karena kecerobohan manusia atau human error. Seperti Instalasi listik yang kurang bagus, sirkulasi udara dalam ruangan yang buruk, kabel yang dipasang tidak sesuai watt yang ditentukan. Total kerugian selama Januari hingga Juni lalu berkisar mencapai Rp4 miliar.

Untuk menekan angka kebakaran, pihaknya terus menjalin koordinasi dengan pihak berwenang, relawan, dan masyarakat. Tujuannya agar memberikan informasi secepatnya jika terjadi kebakaran, sehingga penanganannya bisa maksimal.

Namun, masih ada beberapa kendala yang masih dihadapi tim Damkar Kabupaten Malang. Selain karena cakupan wilayah Kabupaten Malang yang luas dan jumlah kendaraan operasi dan peralatan yang dimiliki masih terbatas.

“Kita bisa cepat, tapi perlu waktu. selain wilayah yang luas, seharusnya kita mempunyai 9 pos untuk mencover 33 di kecamatan Kabupaten Malang, untuk antisipasinya,” ujar Sigit.

Terkait lokasi yang luas, pihak damkar beberapa kali terbantu dengan adanya mobil pemadam kebakaran milik beberapa perusahaan besar di Kabupaten Malang yang bisa mencover lebih awal.

Ia menambahkan jika terealisasi setiap pos tersebut bisa mencover 20 KM di setiap wilayah. Dengan standar operasional prosedur sampai dilokasi maksimal 15 menit.

“Walau ada kerugian materi, tidak ada korban jiwa selama lima bulan ini. Kami akan terus membangun koneksi dengan banyak pihak,” katanya.

Lantaran seringnya terjadi kebakaran, dia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kesadaran tentang pertolongan pertama pada kebakaran. Untuk mencegah kebakaran, dia mengatakan, masyarakat diminta lebih teliti kepada keadaan sekitar. Juga lebih sering memperhatikan instalasi listrik dan tabung gas. Selain itu, lanjutnya, juga memperhatikan batas penggunaan listrik serta alat kelistrikan yang dipakai harus sesuai standart.

Kendala lain, beberapa masyarakat di Kabupaten Malang masih belum mengetahui jika pertolongan Damkar itu tidak dibebankan biaya alias gratis.

Selain melakukan pencegahan di lapangan, Sigit berupaya melakukan pencegahan secara preventif. “Kita sudah adakan pengenalan damkar sejak dini, biasanya 2 minggu sekali di stadion kanjuruhan bersama anak sekolah, terakhir 250 anak TK ikut, ungkapnya.

Hal penting lain yang perlu disiapkan untuk mencegah terjadinya pemicu kebakaran, setiap tempat usaha harus memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Bahkan tak jarang Damkar melakukan sidak kelayakan bangunan.

”Biasanya mereka ada aparnya, namun tidak bisa menggunakannya jadi perlu pengetahuan penggunaannya,” tambahnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait