The 3rd BRAVO, Siapkan Mahasiswa Vokasi UB Hadapi Tantangan Perubahan Dinamika Industri

The 3rd BRAVO di Widyaloka UB. (istimewa)

MALANGVOICE – Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) menggelar The 3rd BRAVO (Bravo-International Conference on Entrepreneurship, Innovation and Creativity) di Gedung Widyaloka, Selasa (10/10).

Event internasional ini menghadirkan beberapa keynote speaker dari luar negeri.

Wakil Ketua Panitia The 3rd BRAVO, Dimas Fakhruddin mengatakan, keynote speaker dari luar negeri berasal dari Prof Cahndran Govindaraju dari Universitas Malaya Malaysia, Dr Ananda Wickramasinghe dari University of Wollongong Australia, Prof Kaye Chon dari Hongkong Polytechnic University, Joeie Oon dari FX Media Singapore, dan pembicara asal Indonesia.

Baca Juga: Korupsi Bantuan UMKM Miliaran Rupiah, Dua Pimpinan KSU Montana Ditahan Kejari

Polresta Malang Kota Sabet Dua Medali di Event Tour of Kemala 2nd Series Banyuwangi 2023

Dari seminar ini mahasiswa dan akademisi bisa melihat bagaimana industri kreatif di luar negeri seperti apa dan apa yang bisa diimplementasikan di Indonesia.

“Jadi mereka semua punya banyak pandangan baru. Oh ternyata di Australia menghadapi industri kreatif seperti ini, di Malaysia seperti ini, Hongkong seperti ini. Itu semua bisa kita aplikasikan di Indonesia, khususnya di Malang seperti apa,” kata dia.

Sesuai tema yang diambil, Entrepreneurship, Innovation and Creativity, panitia ingin mahasiswa juga diajak memahami apa yang didapat di bangku kuliah untuk diaplikasikan di dunia nyata.

“Makanya output lewat seminar ini lebih tahu lagi apa yang diterapkan nanti ketika sudah lulus. Karena kami komitmen fokus ke arah bukan hanya akademisi, tapi mahasiswa juga,” jelasnya.

Total ada 40 peserta yang hadir selain dari Vokasi UB tapi juga mahasiswa luar daerah dan luar negeri dan pada tahun ketiga ini melibatkan Asosiasi Ikatan Akuntan Indonesia dan juga Asosiasi Design Grafis Indonesia.

Dekan Fakultas Vokasi UB, Kholid Mawardi bersama panitia The 3rd BRAVO. (deny/MVoice)

Sementara Dekan Fakultas Vokasi UB, Kholid Mawardi, menjelaskan tantangan mahasiswa vokasi ke depan semakin berat karena dinamika industri pasar yang berubah cepat.

“Dari sini mereka mempelajari pengetahuan dan skill, kebutuhan pasar ke depan. Karena dinamika berbeda, bukan beberapa tahun ke depan, tapi pertahun. Karena itu butuh menyikapi skill agar bisa respon tantangan masa depan,” ujarnya.

Melihat tema yang diambil memang sengaja diselaraskan dengan program studi di Vokasi, yakni mulai bisnis, hospitality, finance, design grafis dan TI.

Selain itu, khusus di Kota Malang yang kini menjadi bidikan pemerintah pusat sebagai kreatif industri, Vokasi UB juga ingin memiliki peran besar untuk mengembangkan Ekraf di Kota Malang.

“Kita juga terlibat di MCC (Malang Creative Center) untuk penguatan dan sharing. Kita bisa bersama dengan semua pelaku ekraf untuk berkembang bersama,” tandasnya.(der)