MALANGVOICE – Polrestabes Surabaya tidak ingin kerusuhan mewarnai laga antara Persebaya kontra Arema FC, Minggu (6/5). Karena itu, segala antisipasi dan pengamanan ketat telah disiapkan untuk laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo tersebut.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, menyebut, lebih dari 3.000 personel keamanan diterjunkan. Jumlah itu meliputi petugas dari unsur TNI dan Polri.
“Termasuk dari bantuan Pemkot Surabaya seperti Dishub, Satpol PP, dan Linmas, bahkan warga setempat juga diberdayakan untuk mengatur parkir di area sekitar stadion,” ungkap Rudi Setiawan.
Meski menyebutkan bahwa pola pengamanan dikonsep sama seperti laga -laga sebelumnya, namun dia tak menampik bahwa pertandingan ini membutuhkan keamanan ekstra. Sebab, lawan yang dihadapi Persebaya adalah Arema FC yang notabene memiliki sejarah rivalitas panjang.
“Besok itu lawannya Arema. Tentu pendukung Persebaya berharap idolanya bermain cantik. Namun Bonek sekarang harus jadi tuan rumah yang baik, menjunjung tinggi sportifitas, siap menang dan kalah. Wani tertib,” tegasnya.
Sejalan dengan itu, dia mengaku sejauh ini edukasi terhadap Bonek juga sudah dilakukan. Dia percaya Bonek mampu menjadi tuan rumah yang baik, karena menurutnya Bonek saat ini berbeda dengan Bonek bertahun-tahun silam.
“Saya kasih mereka label Bonek zaman now. Saya melihat kemarin antusias sekali, mereka semua membeli tiket, dan kita sepakat Bonek tidak akan membawa barang-barang yang dilarang seperti miras, sajam dll,” tandasnya.
Bonek juga wajib memiliki tiket saat berada di area stadion. Karena itu, kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan berlapis di sejumlah titik yang menjadi akses menuju stadion, untuk memastikan bahwa yang berbeda di stadion hanya yang memiliki tiket.
“Yang tidak bertiket silakan nobar di Polsek. Saya sudah perintahkan semua Kapolsek, untuk nobar bersama para Camat. Karena syarat nonton bola harus punya tiket. Memaksa masuk tanpa tiket adalah perbuatan melawan hukum, ini mencederai sportivitas,” tegasnya.