Telisik Faktor Penyebab Perbedaan Capaian Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Lombok Tengah dan Mataram Sebagai Upaya Pencapaian SDG’s 3: Kehidupan Sehat

Pengambilan Data di Wilayah Puskesmas Cakranegara Kota Mataram. (Istimewa)

MALANGVOICE- Tim Riset Abdimas RND Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UM) sukses dalam menyelenggarakan penelitian dengan judul “Pemetaan Variasi Pola Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui: Studi Kasus Cakupan Asi Eksklusif pada Wilayah Lombok Tengah dan Mataram”.

Sejumlah ibu dari dua wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah, yakni Puskesmas Praya dan Puskesmas Bonjeruk serta sejumlah ibu dari dua wilayah kerja Puskesmas di Kota Mataram yakni Puskesmas Ampenan dan Puskesmas Cakranegara turut serta dalam menyukseskan kegiatan penelitian ini.

Pelaksanaan penelitian ini bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Malang sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan tri dharma perguruan tinggi sekaligus dalam rangka menyemarakkan peringatan Lustrum XIV / Dies Natalis 70 Universitas Negeri Malang yang bertema: Sehat Bahagia, Prestasi Mendunia.

Baca Juga: Aksi Demo di Depan DPRD Kota Malang Ricuh

PKB dan Demokrat Resmi Usung Abah Anton – Dimyati di Pilkada Kota Malang 2024

Penelitian ini selaras dengan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera yang menyatakan bahwa menyusui merupakan langkah awal menuju kehidupan yang sehat dan sejahtera. Dengan demikian penelitian ini tidak hanya berdampak pada perbaikan kondisi kesehatan individu tetapi juga dapat mengetahui ketahanan pangan pada masyarakat.

Cakupan ASI Eksklusif pada Bayi Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat Tahun 2022. (Istimewa)

Berdasarkan riskesdas tahun 2018 capaian cakupan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Lombok Tengah dan Mataram menunjukkan sebuah perbedaan. Pada tahun 2022, cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi NTB sebesar 81,7% yang mana mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 85,4%.

Capaian cakupan ASI eksklusif terendah salah satunya berada di Kota Mataram sedangkan capaian tertinggi salah satunya terdapat di Kabupaten Lombok Tengah. Permasalahan perbedaan cakupan di wilayah Lombok Tengah dan Mataram tentunya akan menimbulkan permasalahan kesehatan baru yang perlu diketahui penyebabnya dan harus segera ditangani.

Dipilihnya dua wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Lombok Tengah, yakni Puskesmas Praya dan Bonjeruk dikarenakan tingkat pemberian ASI eksklusif yang tinggi di wilayah tersebut dan dipilihnya dua wilayah kerja puskesmas di Kota Mataram yakni Puskesmas Ampenan dan Cakranegara dikarenakan angka pemberian ASI eksklusif terendah di wilayah tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami faktor pengaruh perbedaan capaian pola pemberian ASI eksklusif di wilayah Lombok Tengah dan Mataram sehingga dapat mengurangi dampak kesenjangan kesehatan yang dapat memicu terjadinya masalah kesehatan pada bayi maupun ibu.

Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 3 bulan dengan pelaksanaan secara luring pada tanggal 26 Juni sampai 30 Juni 2024 dengan diketuai Nurnaningsih Herya Ulfah, S.KM., M.Kes, Ph.D dengan dosen yang terlibat sebagai anggota, yakni Windi Chusniah Rachmawati, S.KM., M.Kes. , Indana Tri Rahmawati, S.KM.,M.Kes. dan Septa Katmawanti, S.Gz., M.Kes. Kegiatan penelitian ini juga melibatkan anggota yakni Dea Aflah Samah, S.KM, Oktavia Sri Wahyuni, S.KM dan Nida An-Khofiyya.

Kegiatan penelitian di wilayah Lombok Tengah dan Mataram dilakukan secara bertahap yang dimulai dari tanggal 26 Juni 2024 di Puskesmas Cakranegara, kemudian dilanjutkan ke Puskesmas Ampenan di tanggal 27 Juni 2024 dan Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tanggal 28 juni 2024.

Selanjutnya, pada tanggal 29 Juni tim peneliti berfokus pada wilayah Kabupaten Lombok Tengah dengan mengunjungi Puskesmas Praya dan dilanjutkan pada tanggal 30 Juni 2024 untuk mengunjungi Puskesmas Bonjeruk.

Sebelum memulai penelitian dan pengambilan data di wilayah Lombok Tengah dan Mataram, tim peneliti melakukan koordinasi intensif dengan kepala dinas kesehatan Kota Mataram, Kepala Puskesmas Cakranegara, Bonjeruk, Ampenan dan Praya.

Koordinasi dengan Kepala Puskesmas Bonjeruk dan Petugas Gizi Puskesmas Bonjeruk) (Istimewa)

Koordinasi ini bertujuan untuk memperoleh izin resmi, mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi masyarakat, serta memastikan kelancaran pelaksanaan penelitian di lapangan. Kegiatan koordinasi berjalan dengan lancar dan disambut dengan baik dengan memberikan dukungan penuh, termasuk fasilitas dan data yang diperlukan.

Selama proses pengumpulan data, para ibu yang memiliki bayi berusia antara 6 sampai 24 bulan akan dilakukan serangkaian proses wawancara dan pengisian kuesioner mengenai pengetahuan, perilaku, serta praktik ibu dalam memberikan asi eksklusif pada anak. Untuk mendukung pelaksanaan penelitian, hibah yang diberikan oleh tim riset abdimas mencakup penyediaan suplemen laktasi, susu ibu menyusui 185 ml, suplemen lactamor, susu almond asi booster, dan suplemen daun katuk.

Dalam melakukan kegiatan penelitian, tim riset abdimas melakukan penelitian dengan pendekatan studi kasus yakni dengan memahami secara mendalam kasus cakupan ASI eksklusif di wilayah Lombok Tengah dan Mataram dengan menggali informasi secara detail dan terperinci. Sehingga melalui pendekatan ini data yang diperoleh didapatkan secara rinci dan tuntas.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia pendidikan, khususnya dalam bidang kesehatan. Selain itu, dengan mengetahui faktor-faktor pengaruh perbedaan capaian pola pemberian ASI eksklusif di wilayah Lombok Tengah dan Mataram, dapat diterapkannya pengembangan strategi intervensi yang lebih efektif untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif di wilayah tersebut sebagai upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak.(der)