Tahun Depan, Kemenristek Dikti Bakal Ganti Bidik Misi Menjadi KIP Kuliah

Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Didin Wahidin. (Lisdya)
Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Didin Wahidin. (Lisdya)

MALANGVOICE – Tahun depan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) melalui bidang kemahasiswaan, rencananya bakal mengganti nama Bidik Misi menjadi Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Didin Wahidin beberapa waktu lalu, saat berkunjung ke Malang.

“Rencananya, tahun depan beasiswa Bidik Misi diganti menjadi KIP Kuliah. Dan mahasiswa yang akan menerima sekitar 800 ribu,” ujarnya.

Jumlah tersebut, dijelaskan Didin, akan dibagi menjadi dua, yakni 400 ribu untuk mahasiswa baru dan 400 ribu untuk mahasiswa aktif. Sedangkan jumlah nominal yang diterima mahasiswa per bulan sebesar Rp 650 ribu, dan yang diterima perguruan tinggi per semesternya sebesar Rp 2,4 juta.

“Tidak ada perubahan nominal yang diterima mahasiswa. Hanya saja, yang berbeda hanya jumlah penerima KIP itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, mahasiswa yang mendapat KIP pertama adalah mereka yang ada di bidang sains dan vokasi. Untuk bidang sosial, pemberian KIP akan diberikan pada tahap kedua.

Digantinya beasiswa Bidik Misi ke KIP Kuliah sendiri, dijelaskan Didin, hal ini untuk memudahkan siswa SMA/SMK/MA yang tidak mampu dan telah memiliki KIP sekolah.

“Sebenarnya ya itu, biar lebih memenuhi syarat saja dan lebih mudah,” katanya.

Sememtara itu, memang Perguruan Tinggi Negeri (PTN) wajib memberikan beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu sebesar 20 persen. Sedangkan bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak ada kewajiban itu. Kendati beasiswa disediakan untuk semua perguruan tinggi, tetap saja banyak PTS yang masih berharap untuk mendapatkan tambahan beasiswa dari pemerintah.

“Banyak PTS yang meminta mendapatkan beasiswa Bidik Misi, terutama untuk semesternya yang kurang dari Rp 2,4 juta. Tetapi juga banyak PTS yang notabene maju, SPP sudah di atas Rp 2,4 juta yang juga ikut meminta,” tandasnya. (Der/Ulm)