Sutiaji Tantang Pemuda Kota Malang, Berhadiah Pendidikan Artificial Intelegence

Wali Kota Malang Sutiaji berkoordinasi dengan tim dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI. (Humas Pemkot Malang/MVoice)
Wali Kota Malang Sutiaji berkoordinasi dengan tim dari Kementerian Koordinator Perekonomian RI. (Humas Pemkot Malang/MVoice)

MALANGVOICE – Kesempatan menarik ditawarkan Wali Kota Malang Sutiaji kepada generasi muda. Orang nomor satu di Pemkot Malang ini bakal beri hadiah pendidikan AI (Artifisial Intelegence) cuma-cuma alias gratis.

“Persisnya lebih pada opportunity (peluang). Pemkot Malang digandeng Kementerian Koordinator Perekonomian RI, untuk memberikan pendidikan bidang AI (Artifisial Intelegence) gratis kepada pemuda- pemudi yang memenuhi syarat, ” kata Sutiaji.

Program ini kolaborasi Mainspring Technology yang bermarkas di Singapura. Kemudian Kemenko Perekonomian RI, memilih Kota Malang sebagai pilot project program pendidikan tersebut.

Kerjasama ini, lanjut Sutiaji, merupakan peluang sangat besar bagi pelajar maupun generasi muda di Bumi Arema.
Apalagi program ini tanpa dimintai biayai alias gratis. Pengajaran AI, menurutnya, secara khusus akan menjadi energi penguat bagi pengembangan Kota Malang yang smart.

“Dari enam konsep atau tatanan Kota Malang ke depan atau the future of Malang, satu diantaranya adalah mewujudkan Malang 4.0. Berbicara itu maka satu diantaranya memerlukan penguasaan teknologi AI,” sambung suami Hj. Widayati Sutiaji ini.

“Apalagi kita telah memasuki era e-service dalam segala bidang,” imbuhnya.

Sutiaji menambahkan, prospektif dari pendidikan AI tentu menjadi perhatian. Sebab Kota Malang juga dikenal sebagai gudangnya game developers, animasi digital, dan programmers.

“Ini akan menguatkan gerak langkah mewujudkan Malang Kota Kreatif,” pungkas Sutiaji.

Sementara itu, Asisten Deputi Moneter & Neraca Pembayaran Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro & Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Edi Pambudi mengatakan, alasan memilih Kota Malang sebagai pilot project program tersebut karena mempertimbangkan potensi yang dimiliki, antara lain aset pendidikan, atmosfer akademik yang kuat, aset generasi muda kreatif, ekonomi kreatif yang tumbuh pesat serta komitmen pimpinan daerah yang kuat.

“Itu yang menjadi alasan kenapa Kota Malang dipilih, dan saya percaya dari kota Malang dengan kemajuan teknologi bisa diharapkan untuk kemajuan bangsa, ” jelas Edi Pambudi.

Asdep Neraca Pembayaran RI, Edi Pambudi menambahkan, calon peserta harus memenuhi kriteria yan disyaratkan. Paling penting adalah aspek akademis nilai matematika minimal 90 serta hasil test IQ minimal 125.
Mengapa nilai matematika menjadi syarat penting. Karena basic dari AI antara lain algoritma khusus yang itu ditopang oleh kemampuan matematis.

“Menempuh masa pembelajaran minimal 10 hari, peserta akan diberikan portofolio, dengan jumlah peserta yang ditarget tidak lebih dari 20 peserta, yang merupakan angkatan pertama, dan akan diproyeksikan untuk dikanalkan (disalurkan dan ditempatkan) pada proyek yang lebih besar lagi,” urai Edi.

“Ya karena kita tidak ingin main main, dan lebih kita tekankan portofolio daripada sekadar sertifikat atau pun ijazah, karena ke depan yang lebih diutamakan adalah portofolio,” imbuhnya.(Hmz/Aka)