Sutiaji Pamer Rumah Kreatif di Ajang ICCN 2019

Wali Kota Malang Sutiaji menjadi narasumber seminar nasional dalam rakornas Indonesia Creative Cities Network (ICCN) 2019 di Hotel Four Point by Sheraton Surabaya, Jumat (28/6). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Kota Malang sebagai gudangnya dan industri kreatif terus didengungkan. Teranyar, Wali Kota Malang Sutiaji memamerkan rencana pembangunan rumah Kreatif atau Malang Creative Center di ajang Indonesia Creative Cities Network (ICCN) 2019 di Hotel Four Point by Sheraton Surabaya, Jumat (28/6).

Dalam seminar nasional itu, Sutiaji menyampaikan komitmennya akan pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang. Hal itu bahkan telah tertuang dalam visi misinya saat terpilih menjadi Wali Kota Malang bersanding dengan Sofyan Edi Jarwoko sebagai wakilnya.

“ Satu yang kita kuatkan adalah mewujudkan Kota Malang, kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif. Tidak tanggung tanggug, dalam pagu indikatif tahun 2020 kami membangun rumah besar kreatifitas anak Malang , kami bangunkan insya Allah rumah kreatif atau MCC. Komunitasnya sudah terbangun, kami anggarkan Rp 180 Miliar khusus untuk rumah kreatif,” urai Sutiaji dalam keterangan tertulisnya.

Ia melanjutkan penting dan perlu terus dibangun komunitas kreatif. Sebab, dari komunitas tersebut bakal semakin menguatkan iklim industri kreatif yang berintegritas dan bersama-sama.

“Saya sepakat ABCGM (Academician, Business, Community, Government, dan Media) yang sudah kami lakukan dengan pentahelix. insyaallah akan kami kuatkan bersama. Siapapun wali kota ke depan , siapapun pemimpin ke depan, saat komunitas bentuk pentahelix ini kita kuatkan saya yakin ekonomi kreatif akan bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum ICCN Tubagus Fiki Satari menyampaikan, bahwa kota kreatif adalah masa depan dari keberlanjutan Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. Potensi kekayaan alam dan ragam budaya, tradisi dapat dielaborasikan dengan perkembangan terkini dari ilmu pengetahuan inovasi, teknologi, diyakini akan menciptakan kekuatan ekonomi baru, lapangan pekerjaan yang luas dan akan terus relevan dengan perkembangan zaman.

“Nah, saya juga tau persis command center ini juga sudah banyak, secara infrastruktur sudah ada, jadi bagaimana diaktivasi, dimanfaatkan sebagai ruang pantau dan kendali untuk ekonomi kreatif.” ujarnya.

Komite ekonomi kreatif, lanjut dia, harus terus didorong, khususnya OPD. Kemudian hal itu bakal menghadirkan indeks kota kreatif yang bukan sekadar angka lantas selesai.

“Tapi bisa menjadi navigasi prioritas pembangunan seperti yang tadi disampaikan. Dipetakan ekosistemnya sebagai rute jalan, kemudian kompas pembangunannya jangan sampai ketika membangun infrastruktur agar tidak salah langkah,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Wali kota Malang Sutiaji dan Wali kota Ternate Burhan Abdurahman menjadi narasumber seminar nasional dalam rakornas Indonesia Creative Cities Network (ICCN) 2019. ICCN yang merupakan jejaring forum lintas komunitas kreatif tanah air yang berdiri sejak tahun 2015, serta memiliki 200 lebih jejaring kabupaten/kota se-Indonesia.(Hmz/Aka)