Keren, Warga Kota Batu Sulap Diapers Bekas Jadi Pot Tanaman Artistik

Beberapa koleksi pot diapers milik Eko Prasetyo warga Desa Torongrejo, Kota Batu (Foto: Ayun/MVoice)

MALANGVOICE – Ide dan pemikiran Rudi Eko Prasetyo warga Desa Torongrejo, Kota Batu patut diacungi jempol. Karya penggiat lingkungan di Kota Batu ini sangat inspiratif. Dia mampu menyulap pampers bekas menjadi barang yang bernilai ekonomi dan memiliki daya guna.

Yang terpenting, ide tersebut bermanfaat untuk meminimalisasi pengaruh negatif sampah yang tak bisa terurai. Dengan begitu kelestarian lingkungan lebih terjaga.

“Ya, timbunan sampah setiap hari kian menggunung, baik organik maupun anorganik. Apalagi diapers bekas yang saat ini menjadi masalah serius bagi lingkungan,” ungkapnya.

Berangkat dari persoalan tersebut, Eko lantas menggali ide untuk menjawab keresahannya itu. Apalagi saat ini semakin banyak diapers bekas yang dibuang ke aliran sungai. Sampah pampers pun menyumbat aliran sungai sehingga menimbulkan bau tak sedap. Serta mengganggu pemandangan.

Selain itu, warga Desa Torongrejo itu mendapatkan ide ini saat ia sedang membuat pot dari handuk bekas.

“Karena selalu berkecimpung dalam dunia persampahan, jadi saya kepikiran. Banyaknya diapers yang selalu di buang di sungai bisa dimanfaatkan untuk barang yang berfungsi,” ungkapnya yang juga aktif di Dinas Lingkungan Hidup itu.

Eko memulai membuat pot itu sejak akhir tahun 2018 silam. Ia pun memanfaatkan popok dari tetangganya. Mulai dari popok hingga dewasa. Bahan Eko tidak menerima begitu saja, tetapi membeli di tetangganya dengan keadaan yang sudah bersih.

Untuk sekali membeli popok yang sudah dibersihkan itu Eko bisa mendapat 1000 popok.

Untuk membuatnya menjadi sebuah pot, Eko mencapmpurkannya dengan campuran bahan lainnya yakni semen, perekat, dan air. Tapi jangan salah, untuk membuat pot ini tidaklah mudah.

“Popok yang sudah bersih itu harus direndam dulu dengan bahan baku utama yaitu semen. Supaya meresap ke dalam popok sehingga mudah untuk dibentuk,” tutupnya

Setelah popok dan semen direndam, memasuki proses mencetak pot. Setelah pot itu kering dilepaskan dari cetakannya. Untuk satu pot ukuran diameter 20 bisa menggunakan 15-20.

Pot yang ia buat juga ada yang khusus pot untuk anggrek yang membutuhkan ruang udara di bagian samping pot. Pot diapers ini belum ia jual, tetapi rencana akan dikomersialkan dengan menggandeng bank sampah di Kota Batu.(Hmz/Aka)