Sutiaji Dukung Sinkronisasi Bandara Internasional Abd Saleh dan Kepentingan Militer

Wali Kota Malang Sutiaji menghadiri FGD di Lanud Abdulrachman Saleh, Kamis (20/6). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Impian Bandara Abdulrachman Saleh jadi bandara internasional selangkah lagi bakal terwujud. Namun, naik kelasnya bandara di Malang Raya itu tetap memperhatikan kepentingan dan keamanan TNI AU.

Hal ini terungkap dalam FGD (fokus grup diskusi) tentang Internasionalisasi Bandara Abdulrachman Saleh di Ruang Binayudha Lanud Abdurachman Saleh, Kamis (20/6). Hadir Wali kota Malang, Sutiaji didampingi oleh Barenlitbang, Disbudpar dan Kabag Humas Kota Malang.

Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, bahwa FGD tersebut bertujuan untuk membahas tentang sinkronisasi antara kebutuhan Lanud Abdulrachman Saleh untuk kepentingan militer dan pertahanan negara serta kepentingan penerbangan sipil komersil. Terlebih pembahasan tentang pembagian jadwal penerbangan antara sipil dan militer.

“Hal-hal teknis tersebut harus kita bicarakan dengan baik, agar seluruh kebutuhan baik sipil maupun militer dapat terlayani,” kata Sutiaji dalam keterangan tertulisnya.

Ia melanjutkan, bahwa hal teknis lainnya terkait fasilitas bandara, panjang dan ketebalan aspal di landasan juga harus diperhatikan. Sebab, menurutnya, jika menjadi bandara internasional maka akan banyak pesawat besar yang masuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. H. RB. Fattah Jasin mengatakan, bahwa Pemerintah Provinsi Jatim akan terus mengupayakan terwujudnya bandara internasional.

“Beberapa hal teknis dan pendukung terwujudnya bandara internasional di Malang ini akan menjadi perhatian dan prioritas kami sesuai dengan arahan ibu Gubernur Jawa Timur,” jelasnya.

“Ide awal mewujudkan bandara internasional ini merupakan keinginan murni dari masyarakat di Malang Raya. Sehingga sudah menjadi kewajiban kami untuk mewujudkannya sebagai bentuk pelayanan kami,” imbuhnya.

Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Kolonel Pnb Meka Yudanto menambahkan, bahwa dengan FGD ini diharapkan terjadi komunikasi dan persamaan persepsi untuk membicarakan serta mengatur jadwal penerbangan. Sehingga kepentingan militer dan kepentingan komersil dapat sama-sama berjalan dengan baik.(Der/Aka)