Soedarman: Andai SK Wakil Bupati Cepat Turun

Wakil Bupati Malang terpilih, Mohamad Soedarman. (Toski D).
Wakil Bupati Malang terpilih, Mohamad Soedarman. (Toski D).

MALANGVOICE – Wakil Bupati Malang terpilih, Mohamad Soedarman hingga saat ini belum menerima Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Padahal, pelaksanaan pemilihan Wakil Bupati Malang sisa periode 2016-2021 tersebut telah dimenangkan oleh Soedarman dengan hasil perolehan 44 suara yang di gelar di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang, Jalan Panji Kepanjen, pada Rabu (9/10/2019) lalu.

Sedangkan, pihak Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dalam hal ini Gubernur, Khofifah Indar Parawansa telah meneruskan atau mengirimkan surat pemberitahuan tersebut kepada Kemendagri, pada 23 Oktober 2019 lalu.

“Hingga saat ini saya belum menerima SK. Jadi belum bisa berbuat apa-apa. Andai SK sudah saya terima, saya ingin mencurahkan dedikasi saya ke masyarakat Kabupaten Malang. Saya ingin mencurahkan pengabdian saya untuk kemajuan masyarakat Kabupaten Malang,” ungkap Mohamad Soedarman, saat ditemui awak media kediamannya belum lama ini.

Menurut pria berprofesi sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara ini, waktu itu dirinya sempat menanyakan tentang status dirinya. Namun kala itu belum memungkinkan untuk melaksanakan pelantikan, dikarenakan ada pergantian Mendagri dari Tjahjo Kumolo ke tangan Tito Karnavian.

“Kala itu ada pergantian pucuk kepemimpinan di Kemendagri jadi tidak memungkinkan. Jakarta (Kemendagri, red) dengan begitu banyaknya permasalahan di negeri ini, kan nggak fokus ke Malang saja. Kalau selama Malang ini nggak ada yang mengawal, ini bisa terabaikan,” ucap pria yang memiliki hobi seni suara.

Menurut Soedarman, dirinya sejak terpilih hingga sekarang, dirinya memang intensif komunikasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, dalam hal ini Bupati Malang HM.Sanusi dan Ketua DPRD Kabupaten Malang terkait nasibnya.

“Saya terus berkomunikasi. Namun sejauh mana (Pemerintah) Kabupaten dan DPRD ini mengawal, untuk detailnya sejauh mana saya tidak tahu. Cuma pak Bupati, sempat bilang masih proses, masih proses, tapi sampai dimananya itu loh,” jelasnya.

Untuk tetap menyambung Komunikasi, lanjut Soedarman, dirinya sempat meminta ke Bupati Malang untuk selalu diberi kabar jika ada kegiatan di Kabupaten Malang, barang kalau saya bisa bisa menghadirinya.

“Saya pernah bilang ke pak Bupati ‘kalau ada giat apa dikabari mungkin saya bisa dilibatkan’, tapi sejauh ini belum ada info-info lebih lanjut. Mungkin, beliaunya dengan kesibukannya yang tinggi, saya paham. Saya orangnya positif thinking. Jadi kalaupun mereka mempermainkan, saya yakin takdir Allah itu tidak akan semudah itu dibelokkan oleh manusia. Yang penting begini, saya berusaha, saya positif thinking, artinya kita sunatullah ya, bahwa manusia tidak boleh diam terus komunikasi dengan Bupati, dengan pak Didik (Sekretaris Daerah, Didik Budi Muljono, red), saya juga cari info ke Kemendagri, saya komunikasi dengan Bakorwil,” ulasannya.

Namun, ketika ditanya soal kemungkinan dirinya maju pada kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang 2020, Soedarman tak berpikir sampai sejauh itu. Dirinya, saat ini, hanya ingin fokus bekerja dan mengabdi untuk masyarakat Kabupaten Malang.

“Saya ini kan belum bekerja, tapi kok mau nyalon, kekuasaan bagi saya bukan itu, tugas kita pemimpin kan bukan gitu. Saya itu orangnya kerja dulu, dari pekerjaan saya itu masyarakat bisa menilai pantas atau tidak. Pemimpin ini kan tugasnya besar,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, dalam pemilihan Wakil Bupati Malang sisa periode 2016-2021, Mohamad Soedarman berhasil mengandaskan perlawanan koleganya, Abdul Rosyid Assadullah dengan meraup 44 suara dari total 50 anggota DPRD.(Der/Aka)