MALANGVOICE – Tim Satgas Pangan Kabupaten Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional Turen dan Lawang, Kamis (20/12). Di sana petugas menemukan boraks yang dijual bebas.
Tim Satgas pangan yang berjumlah 10 orang dari Polres Malang, Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan tersebut langsung menuju salah satu toko milik Solicha. Di situ tim Satgas menemukan 10 bungkus boraks yang dijual bebas.
“Boraks ini biasanya dibeli para pedagang bakso dan krupuk,” kata Solichah.
Selain itu, petugas juga menemukan boraks di toko milik Mistiani dan Siti Romlan yang lokasinya tak jauh dari toko milik Solichah. Di kedua toko tersebut petugas berhasil mengamankan bungkusan borak dengan masing-masing sebanyak 21 bungkus dan 30 bungkus. Kemasan boraks ini dikemas dengan berat sekitar 35-50 gram.
“Kadang dalam seminggu laku cuma dua bungkus. Pembelinya orang jual bakso sama krupuk, mereka biasanya menyebut bleng, kadang juga obat krupuk,” ucap Siti Romlan.
Petugas kemudian menyita boraks yang ditemukan. Berdasarkan pengakuan pedagang, mereka mendapatkannya dari seorang sales yang tak rutin datang ke tokonya. Boraks dijual sangat murah hanya Rp 500 hingga Rp 1.000 per bungkusnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Hasan Tuasikal mengatakan, sebenarnya operasi pasar ini fokusnya pada harga-harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Boraks ini kami sita. Kemudian telusuri siapa yang distribusikan. Kayaknya dirahasiakan gitu pedagang jarang yang ngaku,” tegasnya. (Der/Ulm)