Shell Indonesia Berikan Materi Teknologi Alternatif untuk Energi Masa Depan di KMHE 2019

istimewa.
istimewa.

MALANGVOICE – Sejalan dengan bertambahnya kendaraan yang semakin meningkat, dunia memerlukan lebih banyak energi serta inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan guna menghadapi tantangan energi yang ada saat ini dan di masa depan.

Sebagai perusahaan energi dunia, PT Shell Indonesia, memiliki komitmen untuk memenuhi kebutuhan global akan energi dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial, lingkungan dan ekonomi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dan generasi muda.

Dalam rangkaian acara Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 yang diselenggarakan di Universitas Negeri Malang (UM) mulai 24 hingga 28 September 2019, Shell sebagai salah satu sponsor memberikan wawasan mengenai pentingnya teknologi terdepan yang inovatif sebagai upaya mencari solusi energi masa depan.

Vice President Technical PT Shell Indonesia,
Bambang Wahyudi mengatakan bahwa, penerapan tribologi atau penerapan ilmu dan teknologi terkait dengan gesekan, keausan, dan pelumasan yang benar serta pemilihan base oil dan additive untuk mendapatkan formulasi pelumas yang seimbang dengan menerapkan kaidah-kaidah tribologi yang tepat dapat menghasilkan efisiensi energi.

Pelumas merupakan faktor yang sangat penting bagi mesin, termasuk mesin kendaraan. Selain dapat mengurangi gesekan, pelumas juga berfungsi melindungi mesin terhadap keausan. Untuk menghasilkan pelumas yang baik, diperlukan pengetahuan mengenai sifat fisik dan kimia utama pelumas yang sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja komponen-komponen pada suatu equipment atau mesin. Proses ini juga menjadi tahapan penting dalam pengembangan produk pelumas berkualitas yang dapat menghasilkan efisiensi energi.

“Kami memahami pentingnya riset dan inovasi teknologi untuk menghadapi dunia yang terus berkembang dan tantangan energi masa depan. Melalui seminar ini, kami berharap lebih banyak pihak memahami manfaat dari aplikasi tribologi untuk melahirkan inovasi teknologi yang memberikan manfaat bagi semua, khususnya dalam hal efisiensi energi terutama menyongsong era revolusi industri 4.0,” papar Bambang.

Sementara itu Ketua Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya, Oyong Novareza dalam presentasinya menyampaikan, tribologi memegang peranan penting dalam proses manufaktur suku cadang kendaraan hemat energi. Rekayasa di bidang tribologi dapat menghasilkan produk yang lebih bersih, yang dapat mengurangi penggunaan energi secara signifikan

“Penerapan tribologi secara tepat dan cermat tidak hanya menghasilkan efisiensi energi namun juga dapat memberikan dampak positif secara ekonomi,” ungkapnya.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah laporan dari JOST Report (1981) berjudul Energy Savings Through Tribology. Dalam laporan tersebut dipaparkan beberapa dampak positif penerapan Tribologi secara ekonomi, antara lain pengurangan biaya manpower, pemeliharaan mesin dan penggantian pelumas, juga kerugian lainnya akibat gangguan mesin. Selain itu, penerapan Tribologi juga diproyeksi dapat memberikan penghematan negara berdasarkan PDB (Produk Domestik Bruto) yang cukup signifikan untuk mengurangi kerugian effisiensi akibat gesekan dan keausan di sektor industri.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang tribologi di kalangan pelajar, akademis juga pekerja profesional, sejak tahun 2018, Shell Indonesia juga telah menyelenggarakan kegiatan Think Efficiency, sebuah kompetisi berskala nasional yang menantang pelajar, mahasiswa dan akademisi untuk menciptakan inovasi bidang energi dan tribologi. Think Efficiency merupakan platform bagi pelajar atau mahasiswa dan akademisi untuk menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi tantangan energi masa depan.

Selain Think Efficiency, Shell juga memberikan wadah bagi para mahasiswa merealisasikan impian inovasi di bidang mobilitas dan efisiensi diversifikasi energi melalui kompetisi mobil hemat energi di ajang internasional, Shell Eco-marathon. Hal-hal tersebut merupakan wujud komitmen Shell dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, serta peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang tangguh, inovatif, mampu berkompetisi di ajang global dan berkontribusi dalam menyongsong era revolusi industri 4.0.(Der/Aka)