Seniman, Budayawan dan Akademisi Bahas Percepatan “Kelahiran” DKM

Suasana FGD persiapan pembentukan DKM di Sky Room 1O1 Malang OJ Hotel, Rabu (8/11). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Selangkah lagi Kota Malang miliki wadah kebudayaan yang baru. Puluhan seniman, Kebudayaan hingga akademisi berkumpul membahas persiapan pembentukan Dewan Kebudayaan Malang (DKM) di Sky Room 1O1 Malang OJ Hotel, Kamis (8/11).

Momentum ini dikemas dalam Forum Group Discusion (FGD) persiapan pembentukan DKM. Inisiatornya para seniman, budayawan dan akademisi yang dinamai Tim 11.

“Tujuan forum ini merealisasikan kelanjutan yang sudah dibahas Tim 11 dan tim ini dibentuk atas perintah Wali Kota Malang Sutiaji. Ini merespon dan sesuai dengan UU No. 5 tahun 2017 tentang Kemajuan Budaya,” kata Ketua tim formatur pembentukan DKM, Rudy Satrio Lelono.

Rudy menambahkan, ada tiga bahasan; pertama, profil ketua, syarat dan kelengkapan administratif calon. Rekomendasi profil, rekomendasi profil dewan pengawas dan rekomendasi dewan ahli. Kedua, pembahasan kepanitiaan dan program kerja hingga landasan program kerja. Terakhir, road map atau garis besar.

“Kegiatan ini membantu menyongsong UU kebudayaan yang baru,” sambung dia.

Jika DKM terbentuk, masih kata Rudy, gerak lembaga bakal mewadahi segala aktivitas Kebudayaan. Seperti perlindungan cagar budaya.

“Bisa juga DKM mengakomodir advokasi hukum, hingga perlindungan hak cipta,” pungkasnya.

Hal tersebut diamini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. Kegiatan ini tentunya juga difasilitasi Pemkot Malang merespon Wali Kota Malang Sutiaji yang menginginkan DKM segera aktif pasca lama vakum.

“Pak Wali Kota menyarankan segera dibentuk DKM yang sudah lama vakum, sehingga Disbudpar memfasilitasi agar segera terbentuk,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar, Achmad Supriadi.

“DKM dan Disbudpar adalah partner, memfasilitasi FGD untuk pembentukan DKM. Sebab Kota malang kaya akan maestro seniman dan budayawan yang berpotensi nasional bahkan internasional,” pungkasnya. (Der/Ulm)