Selama 10 Tahun Terakhir, Baru Satu Kali Puskesmas Arjuno Tangani Pasien Eklampsia

Kepala Puskesmas Arjuno Kota Malang, dr. Umar Usman. (Lisdya)
Kepala Puskesmas Arjuno Kota Malang, dr. Umar Usman. (Lisdya)

MALANGVOICE – Sekitar 10 persen Ibu hamil di seluruh dunia mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Preeklampsia dan eklampsia cenderung terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi.

Meski demikian, eklampsia tidak terjadi pada sebagian besar wanita hamil yang mengalami preeklampsia. Hanya sebagian kecil yang mengalaminya tanpa bisa diprediksi secara pasti.

Seperti halnya di Puskesmas Arjuno Kota Malang, menurut Kepala Puskesmas Arjuno, Umar Usman selama 10 tahun terakhir, baru satu kali kejadian eklampsia yang dialami oleh ibu hamil di wilayah naungan Puskesmas Arjuno.

“Ada satu kejadian karena kejang eklampsia
kejang eklampsia itu sulit diprediksi. Ini terjadi ketika si ibu yang sedang hamil tiba-tiba tekanan darahnya naik,” ujar Umar Usman saat ditemui di kantornya, Kamis (29/11).

Walau penyebabnya belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan eklampsia, antara lain yakni, gangguan pada pembuluh darah, diet atau asupan gizi, gen, sistem saraf dan otak (neurologis), gangguan pada sistem kekebalan tubuh, faktor hormonal, gangguan jantung, dan infeksi.

“Kalau saat kehamilan dan tekanan darah naik ini biasanya protein nya juga meningkat, kemudian ada zat-zat tertentu yang menimbulkan kejang,” tambahnya.

Perlu diketahui, hipertensi gestasional yang tidak segera mendapat penanganan dapat berkembang menjadi preeklampsia. Sedangkan Preeklampsia yang tidak cepat terdeteksi dapat berkembang menjadi eklampsia.

Lebih lanjut, ia menceritakan jika pasiennya kemarin yang mengalami eklampsia telah meninggal. Sedangkan bayi di dalam kandungannya terpaksa dilahirkan terlebih dahulu.

“Iya, awalnya si ibu mengalami kejang kemudian di larikan ke rumah sakit dan kemudian anaknya harus segera dilahirkan. Dalam jarak waktu satu pekan, si ibu ini koma Dan kemudian meninggal,” pungkasnya.

Dikatakannya, ibu hamil yang mengalami eklampsia bisa saja menyerang janinnya. Kondisi ini disebut hipoksia, yakni rendahnya kadar oksigen dalam jaringan tubuh sebagai akibat dari rendahnya kadar oksigen di udara. Hipoksia dapat memiliki efek buruk pada jaringan tubuh, karena kurangnya kadar oksigen dalam jaringan akan mengganggu proses biologis penting dalam jaringan tubuh.(Hmz/Aka)