MALANGVOICE – LSM Lingkungan Hidup (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah) melangsungkan aksi di depan Balai Kota Malang, Rabu (30/8).
Aksi dengan mengenakan kostum ikan bencong ini pun sebagai kritik kepada pemerintah daerah. Sebab, banyaknya sampah popok bayi yang dibuang ke Sungai Brantas yang menyebabkan ikan mengalami interseks atau berkelamin ganda.
“Kami mendorong pemerintah agar tegas dalam menekan pembuangan popok di sungai. Karena dampaknya sangat fatal, selain menyebabkan ikan bencong, juga menurunkan kualitas air,” kata Koordinator Brigade Kuapok Ecoton, Azis, beberapa menit lalu.
Sebelumnya, pihaknya melakukan survei dan pemulungan popok di 15 kota/kabupaten di Jawa Timur. Di Kota Malang, pihaknya mendapatkan 2 kuintal hingga 3 kuintal popok bayi. Meliputi jembatan Muharto, Kampung Warna Warni dan sekitar Splendid.
Sebagai bagian hulu Brantas, kondisi di Kota Malang terbilang parah. Azis menilai, jembatan menjadi tempat strategis bagi warga membuang popok ke sungai.
“Jembatan tempat favorit buang popok. Masalahnya, sekarang belum ada sanksi tegas bagi pembuang popok,” tegas dia.
Hasil survei Ecoton, pemakaian popok mencapai 4 hingga 5 piece per hari. Atau dalam sehari, terdapat 3 juta piece popok per hari dari hulu hingga hilir Brantas.
“Kami mengajak semua masyarakat agar mengurangi pemakaian popok atau kembali pada zaman dulu, yakni popok dari kain. Jika tidak, jangan membuang sampah popok ke bayi,” ajaknya.(Der/Yei)