Ridwan Hisjam Ingatkan Konstelasi Kebangsaan di Tengah Pandemi Covid-19

Suasana pelaksanaan dialog Ridwan Hisjam.
Suasana pelaksanaan dialog. (Istimewa)

MALANGVOICE – Anggota DPR RI Dapil Malang Raya dari Partai Golongan Karya (Golkar) H M. Ridwan Hisjam ingatkan masyarakat untuk ikut memperhatikan konstelasi (keadaan) kebangsaan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Hal itu disampaikan Ridwan Hisjam saat bertemu dan berdialog dengan Purnawirawan TNI-POLRI atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PEPABRI), Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHD 45),dan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), di RH Center, Permata Jingga, Blok. AA No.9, Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang, belum lama ini.

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Anggota DPRD Kota Malang Suryadi, Ketua Pepabri Kota Malang Letkol Purn. Chrisetyono Tri Suprapto, dan Ketua LVRI Kota Malang Letkol Purn. Harijono.

Ridwan Hisjam menyampaikan melihat kondisi kekinian konstelasi kebangsaan jelas berdampak pada perekonomian masyarakat, lantaran terpengaruh kondisi politik

“Saat ini kondisi internasional lagi memanas, Amerika mempertahankan statusnya sebagai negara super power dan sudah terlanjur mengajukan pada senat USA untuk membantu Hongkong dalam menjaga bisnis dan demokrasi serta mengancam perang dengan RRC China,” ungkapnya.

Dengan begitu, lanjut Ridwan, peperangan jelas aian terjadi, apalagi Amerika Serikat telah mempersiapkan dengan negara sekutunya untuk bersiap-siap di di Laut China Selatan yang dekat dengan Pulau Natuna.

“China yang merasa terancam dan merasa punya peralatan militer dan bom nuklir siap melayaninya, karena jika tidak dilayani maka konsekuensi yang terjadi bubarnya partai komunis china dan wilayah wilayah China akan terpecah belah seperti Uni Soviet,” terangnya.

Menurut Ridwan, jika perang itu terjadi, maka salah satu negara yang terdampak adalah Indonesia lantaran sampai sekarang kurang maksimal memainkan politik bebas aktif, padahal jika nuklir meledak di laut China selatan maka Sumatera akan rata dengan tanah dan radiasi nuklir akan menghancurkan kehidupan.

“Ini jelas menjadi pelajaran besar bagi bangsa Indonesia untuk berada di poros tengah sebagai negara yang mengikuti gerakan Non-Blok dalam satu sisi Indonesia tetap berkeyakinan perang dingin yang terjadi tidak akan berdampak bagi Bangsa Indonesia khususnya,” bebernya.

Untuk itu, tambah Ridwan, Presiden Jokowi harus mampu memberikan kontribusi bagi kemaslahatan bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta isu-isu panasnya dua negara besar di dunia. Karena, jika bisa diantisipasi, maka akan menjadi kekuatan korektif bersama dan menjadi filter Pemerintah Republik ini sebelum nantinya bisa masuk pada dampak politik.

“Coba kita rasakan ketika melihat situasi saat ini dengan adanya pandemi Covid-19 ini ada banyak persoalan-persoalan yang tentunya di alami oleh masyarakat salah satunya masalah ekonomi, jika terus dibiarkan maka akan terjadi konflik sosial. Sejarah sudah pernah membuktikan dari dampak ekonomi ke dampak Konflik Sosial hingga ke Dampak Politik perjalanannya sangat cepat sekali,” tandasnya.(der)