MALANGVOICE– Rendahnya daya beli masyarakat ditengarai menjadi faktor lesunya tingkat keterisian (okupansi) hotel di Kota Batu pada momen Lebaran 2025. Tingkat keterisian kamar rata-rata masih berkisar 50 persen berdasarkan data yang dihimpun PHRI Kota Batu.
Ketua PHRI Batu, Sujud Hariadi mengatakan, tingkat keterisaan kamar dihitung dari aktivitas pemesanan mulai 31 Maret hingga 7 April nanti.
“Hotel-hotel di Kota Batu itu ada yang pesanan kamar hotelnya antara 60 persen, 70 persen, bahkan ada yang 30 persen Tapi rata-rata keseluruhan itu 50 persen” kata Sujud.
Sujud tidak memungkiri bahwa tingkat pemesanan kamar hotel pada lebaran tahun 2025 ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Ia menyebut diwaktu yang sama pada lebaran tahun lalu tingkat pesanan kamar diangka 70-80 persen.
“Dulu tingkat pemesanan tinggi dan harga kamar naik signifikan bisa sampai 50 persen. Kalau sekarang harga kamar tidak bisa naik dan masih menggunakan harga normal rata-rata,” sambungnya.
Pihaknya memperkirakan, tren pemesanan kamar hotel tertinggi akan terjadi saat mendekati Idul Fitri. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat masih menunggu adanya kemungkinan penurunan harga atau tarif hotel yang akan dipesan.
“Saat ini sudah banyak masyarakat yang tahu strategi marketing hotel saat pemesanan jauh hari. Sehingga mereka main aman dan menunggu mendekati hari H sambil menunggu harga kamar turun,” urainya.
Lebih lanjut, pihaknya juga cukup optimistis bahwa di momen libur Lebaran tahun ini, baik pemesanan kamar maupun okupansi hotel minimal bisa menamai capaian di tahun sebelumnya.
“Kami tetap optimistis bisa, paling tidak sama dengan apa yang sudah terjadi di tahun lalu yang berada di angka 80 persen untuk rata-rata hotelnya,” kata Sujud.(der)