Rektor UB Tolak Ubah Jadwal Perkuliahan

Rektor UB, Nuhfil Hanani. (Lisdya)
Rektor UB, Nuhfil Hanani. (Lisdya)

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam beberapa hari ini telah melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) dalam mengurai kemacetan di kawasan Soekarno Hatta.

Namun, ada yang menjadi perhatian, Wali Kota Malang, Sutiaji bahkan meminta beberapa kampus sekitaran Soekarno Hatta untuk mengundur jadwal kuliah mahasiswa.

Baca Juga: Atasi Kemacetan, Wali Kota Malang Pikirkan Opsi Jam Perkuliahan dan Perkantoran

Sutiaji meminta jika awal semester nanti, kampus UB, UM Polinema, Unisma, ITN hingga UMM membuat jadwal perkuliahan baru. Seperti jam perkuliahan pagi yang seharusnya pukul 07.00 WIB diundur pukul 09.00 WIB.

Menanggapi hal ini, Rektor UB, Nuhfil Hanani mengatakan jika pihak kampusnya tidak akan mengubah jadwal seperti yang dikatakan Sutiaji.

“Nggak bisa lah kalau disuruh mundur dua jam. Ini kan sudah peraturan pemerintah pusat kalau jam kerja itu dimulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB,” katanya kepada awak media, Selasa (4/2).

Lebih lanjut, Nuhfil pun meminta pihak Pemkot Malang untuk terlebih dahulu menyurvei kawasan yang macet.
Hide quoted text

“Saya hanya memberikan saran, sebelumnya disurvei dulu berapa volume kendaraan dari arah barat, timur, utara maupun selatan. Usul saya supaya dikaji secara komprehensif,” ungkapnya.

Ia menyebut jika kemacetan di Kota Malang hanya terjadi di jam-jam tertentu saja, bukan pengaruh dari jadwal kuliah mahasiswa. “Nggak yang setiap jam macet, kan hanya misal saat berangkat atau pulang sekolah dan kerja,” tegasnya.

Selain karena faktor pertambahan penduduk, faktor lain yang menyebabkan kemacetan di Kota Malang karena sudah dikenal sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata.

“Saya rasa Malang macet ini ya wajar karena kota besar kan? Seharusnya pemerintah bisa mengantisipasi dengan rekayasa lalin, perlebar jalan atau lainnya,” tandasnya.(Der/Aka)