MALANGVOICE – Kado istimewa datang menjelang hari ulang tahun ke-105 Kota Malang, 1 April mendatang. Kado itu adalah penghargaan Indonesia Vision Leadership (IVL) yang diterima langsung Wali Kota Malang, Sutiaji dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Koemolo di hall Singasari Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (30/3).
Kategori Best in Management Partnership diberikan kepada Wali Kota Malang mempertimbangkan komitmen Sutiaji dalam membumikan sekaligus menginternalisasi pola pembangunan daerah dengan kekuatan pentahelix.
Sutiaji sendiri sempat tak menyangka dirinya bakal menerima penghargaan bergengsi tersebut. Sebab presentasi penjurian yang diikutinya di hadapan Soni Sumarsono (saat itu Dirjen Otoda Kemendagri), Firmanzah (Rektor Paramadina), Andi Ilham Said (Ketua Indonesia Institute for Corporate Directorship) dan Gun Gun Heryanto (Pengamat Politik) telah lama, Oktober 2018 silam.
“Saya tidak mengira mendapat penghargaan ini. Karena jeda waktu dengan paparan dihadapan panelis juri juga sudah relatif lama. Saya fikir, mungkin tidak masuk (nominasi),” kata Sutiaji.
Ia mengapresiasi torehan prestasi ini karena tidak dapat lepas dari sinergi kebersamaan semua elemen yang ada di Kota Malang.
“Terasa istimewa karena bertepatan kota Malang memasuki usia 105 tahun pada 1 April, karenanya ini juga penghargaan untuk semua warga kota Malang,” kata pria akrab disapa Pak Aji ini.
Ketua Tim Juri Soni Soemarsono mengatakan, pihaknya lebih menekan kekuatan karakter kebangsaan.
“Yang pertama kami uji dan cermati adalah kekuatan karakter nasionalismenya. Sejauh mana nilai Pancasila mampu teraktualisasikan Kepala Daerah melalui visi yang dimiliki dan dicombine dengan kearifan lokal yang dimiliki,” jelasnya.
Sementara itu, Mendagri Tjahjo Koemolo menekankan kepadA Kepala Daerah harus mampu mengembangkan inovasi yang dapat menguatkan pelayanan publik, reformasi birokrasi dan menciptakan iklim yang sehat untuk investasi.
Perlu diketahui, selain strategi komunikasi pentahelix, Sutiaji juga memaparkan program lelang kinerja yang merupakan pertama dilakukan di Indonesia serta penguatan pendidikan karakter.(Der/Aka)