Putus Mata Rantai Penularan Covid-19, Masyarakat Diimbau Belanja Via Bakul Pasar Ngalam

Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau Pasar Klojen, Kamis (14/5). (Istimewa)
Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau Pasar Klojen, Kamis (14/5). (Istimewa)

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengajak masyarakat berbelanja melalui sistem online (daring). Tujuannya untuk mengurangi kerumunan yang berpotensi menularkan virus selama pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang Wahyu Setianto menjelaskan, beberapa pasar tradisional atau pasar layak telah menerapkan sistem belanja online. Penerapan teknologi inovatif itu bisa diakses melalui laman daring, maupun aplikasi yang dinamakan ‘Bakul Pasar Ngalam’. Aplikasi ini tersedia dan bisa diunduh melalui google playstore.

“Kami mengajak warga Kota Malang untuk bisa berbelanja secara online, khususnya di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini,” kata Wahyu.

Wahyu melanjutkan, pengguna aplikasi akan langsung tersambung dengan para pedagang yang di pasar yang dituju. Total ada 10 pasar rakyat yang telah menerapkan sistem tersebut. Diantaranya, Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing, Pasar Tawangmangu, Pasar Sukun, Pasar Bunul, Pasar Oro-Oro Dowo, Pasar Sawojajar, Pasar Madyopuro, Pasar Mergan, dan Pasar Klojen.

“Untuk pasar lainnya akan dipersiapkan dalam waktu dekat. Ini merupakan kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia,” sambung dia.

Masyarakat cukup mengakses laman s.id/ yang diteruskan dengan nama masing-masing pasar. Dicontohkannya, jika warga Kota Malang ingin berbelanja di Pasar Blimbing, bisa mengakses laman s.id/pasarblimbing.

“Untuk pasar lainnya juga sama, hanya Pasar Oro-Oro Dowo yang berbeda, warga bisa mengakses s.id/pasarood,” ujarnya.

Pengguna aplikasi bakal langsung disajikan berbagai macam kategori kebutuhan yang tersedia di pasar rakyat yang dituju, mulai dari bahan pokok, sayuran, dan buah, hingga akses untuk membeli perhiasan.(der)