Kota Layak Anak, Bung Edi Berkomitmen Kebijakan yang Inklusif

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menjadi narasumber webinar, Kamis (23/7). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen terus memperhatikan Kota Layak Anak di wilayahnya. Terutama melalui kebijakan kebijakan yang inklusif.

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko pada webinar bertajuk “Malang Ramah Anak? Gereja Ramah Anak ?”, Kamis (23/7). Ia menyampaikan gagasan serta kebijakan Pemerintah Kota Malang dalam memberikan hak serta perlindungan bagi anak. Menurutnya, anak-anak adalah titipan Tuhan. Maka wajib pemerintah untuk menyediakan lingkungan tumbuh kembang serta perlindungan yang terbaik bagi mereka.

“Sudah menjadi komitmen dari Pemkot Malang untuk mewujudkan kota Malang menjadi kota yang layak anak melalui kebijakan yang inklusif,” ujarnya.

Sebanyak 31,2 persen, lanjut dia, penduduk di Kota Malang adalah anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Malang mampu menyumbang kemajuan bangsa di masa yang akan datang dengan banyaknya generasi muda berkualitas.

“Saat ini Kota Malang telah memperoleh predikat Kota Layak Anak kategori madya dan untuk meningkatkannya menjadi tingkat nindya maka pembenahan dilakukan pada 5 klaster dan indikatornya,” jelas pria akrab disapa Bung Edi ini.

Perlu diketahui terdapat 5 klaster dalam mewujudkan Kota Layak Anak sesuai dengan Konvensi Hak Anak, yaitu Klaster I hak sipil dan kebebasan, Klaster II lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, Klaster III kesehatan dan kesejahteraan, Klaster IV pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya serta Klaster V perlindungan khusus.

Politisi Golkar ini menambahkan, bahwa lingkungan keluarga menjadi starting poin (langkah awal) yang harus diperhatikan. Sebab, tumbuh kembang anak banyak dihabiskan bersama orang tua dan keluarganya.
“Sehingga mewujudkan keluarga yang kondusif, nyaman serta berbudaya juga akan membentuk karakteristik anak yang prima baik dari segi spiritual, intelektual, emosional sekaligus berbudi pekerti,” pungkasnya.

Tampak pula beberapa narasumber pada kegiatan yang diinisiasi oleh Universitas Kanjuruhan Malang tersebut antara lain adalah Romo Tjatur Raharso, Vikjend Keuskupan Malang dan Andri Fransiskus Gultom, Dosen prodi PPKN Unikama.(der)