Pusat Oleh-oleh Buah Tangan Tangkap Peluang Libur Natal Tingkatkan Omzet Penjualan

Pusat oleh-oleh Buah Tangan Kota Batu dipadati pengunjung. Pada libur Natal 2023 diperkirakan omzet mengalami peningkatan 40 persen. (MVoice/M. Noerhadi).

MALANGVOICE– Kota Batu diserbu ribuan wisatawan sejak Jum’at (22/12) lalu di momen libur Natal 2023. Peluang itu ditangkap pelaku bisnis pusat oleh-oleh dengan menawarkan beragam promo menarik untuk melipatgandakan omzet penjualan.

Seperti yang diluncurkan Buah Tangan. Tempat berburu oleh-oleh yang berada di Jalan Ir Soekarno, Desa Mojorejo, Kota Batu itu membagikan voucher diskon 5 persen untuk semua produk tanpa batas minimal pembelian.

General Manager Buah Tangan, Didik Sulistyo menuturkan, pihaknya memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Serta ada tim marketing turut membagikan voucher diskon di objek wisata maupun tempat-tempat kuliner di Kota Batu.

“Melalui promo ini diharapkan bisa menggaet wisatawan belanja di sini. Promo itu berlaku hingga 1 Januari,” kata pria yang akrab disapa Dimas.

Baca juga:
Lahan Hutan di Kawasan Gunung Arjuno-Welirang Dipulihkan Pasca-karhutla

Cabor Baru KONI Kota Batu, Pergatsi Tancap Gas Mendulang Medali di Porprov Jatim 2025

Kawan Gibran Ingin Buktikan Kekuatan Anak Muda Tidak Bisa Diremehkan

Waroeng Steak & Shake Urutan Pertama Top of Mind Brand Halal Awareness

Ajak Calon Investor Manfaatkan Peluang Segitiga Emas Lewat Produk EazyKost Sigura-gura

Strategi semacam itu diakuinya cukup efektif melihat adanya peningkatan omzet sebesar 40 persen pada momen libur Natal 2023. Konsumen yang berbelanja kali ini didominasi wisatawan dari kalangan keluarga. Berbeda dengan sebelumnya yang didomimasi oleh rombongan wisatawan dari kalangan pelajar dan pegawai instansi ataupun perusahaan. Sifatnya lebih mengarah pada mass tourism.

Rombongan wisatawan dalam skala besar masih bisa dirasakan pada saat dua pekan sebelum libur Natal. Lalu berangsur-angsur menurun hingga ada pergeseran segmentasi pengunjung dari kalangan keluarga terhitung sejak 22 Desember lalu. Mereka yang datang berbelanja berasal dari wilayah Jateng dan Sumatera.

“Selama liburan ini bisa sampai 6-8 kendaraan sejam. Paling ramai saat jam 5 sore. Rata-rata wisatawan keluarga menghabiskan belanja minimal Rp200-250 ribu. Keripik aneka buah masih jadi idola yang diburu wisatawan. Baik itu keripik apel maupun nangka itu bisa laku sampai 200 pouch,” ungkap Dimas.

Dia menuturkan, jumlah pengunjung diperkirakan akan mengalami lonjakan hingga menginjak libur tahun baru 2024. Untuk itu, pihaknya turut menambah stok barang. “Kemungkinan ada peningkatan di tanggal 30-31 Desember di momen libur tahun baru. Karena itu antisipasinya kami meningkatkan stok barang,” terang dia.

Buah Tangan menyediakan 2..000 produk barang dengan beragam jenama yang dipasok dari 300 penyuplai. Untuk produk UMKM Kota Batu yang diserap hanya sekitar 40 persen. Selebihnya 50 persen berasal dari Kota Malang dan sisanya 10 persen berasal dari daerah lain lingkup Provinsi Jatim.

Minimnya produk UMKM Kota Batu yang diserap lantaran berbagai faktor. Mulai dari segi desain kemasan produk yang kurang menarik. Hingga soal kontinuitas produksi yang relatif rendah sehingga akan sulit untuk memenuhi permintaan pasar. Pertimbangan itu didasarkan pada saat kurasi produk yang dilakukan oleh tim kurator internal Buah Tangan. Sekalipun pihaknya berkeinginan mengangkat produk-produk UMKM Kota Batu.

“Rata-rata belum bisa memenuhi permintaan. Dulu pernah ditawari, dari segi rasa dan harga sudah cocok. Cuma ketika diminta kirim 100 biji untuk besoknya, tidak bisa memenuhi karena produksinya butuh waktu 3-4 hari. Lalu, kebanyakan belum bisa dengan sistem konsinyasi. Pembayarannya sesuai dengan jumlah barang yang laku, lalu harus mau di-return kalau barang mendekati masa kedaluwarsa,” papar dia.(der)