Proyek Relokasi Molor, Pedagang Pasar Induk Kota Batu Tuntut Kejelasan

Pedagang Pasar Induk Kota Batu mendatangi lokasi pembangunan tempat relokasi yang dibangun di dekat Stadion Gelora Brantas, Kota Batu. (Istimewa)

MALANGVOICE – Proyek pembangunan relokasi bagi pedagang Pasar Induk Kota Batu berjalan molor.

Para pedagang yang terdampak pun meradang menuntut kejelasan kapan proyek itu rampung. Lazimnya proyek itu rampung pada 24 November, namun hingga kini tempat relokasi tak kunjung selesai.

Karena tempat relokasi belum juga rampung, para pedagang tak bisa menggelar barang dagangannya. Sedangkan barang mereka telah dikemasi dari bedak Pasar Induk Kota Batu. Mereka pun mendatangi UPT Diskumdag Kota Batu sembari berorasi mengutarakan kekecewaannya (Jum’at, 4/12).

Korlaps aksi, Lukman Hadi menyatakan, para pedagang tak keberatan dengan rencana revitalisasi Pasar Induk Kota Batu. Pihaknya mendukung proyek revitalisasi. Hanya saja mereka menuntut kejelasan dari Mahakarya Abadi, selaku kontraktor pembangunan tempat relokasi.

“Kami, para pedagang ingin dipertemukan dengan penanggung jawab proyek agar mendapatkan jawaban pasti kapan kios relokasi siap ditempati,” seru Lukman disambut dukungan dari pedagang lainnya.

Kepala UPT Pasar Induk Kota Batu, Agus Suyadi mewakili Diskumdag Kota Batu, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pengerjaan tempat relokasi. Pihaknya akan memanggil penanggungjawab proyek untuk menyampaikan alasan keterlambatan.

“Kami meminta maaf dan akan memanggil penangung jawab agar menyampaikan alasan keterlambatan pengerjaan,” kata Agus.

Kontraktor Mahakarya Abadi mengungkapkan alasan molornya pengerjaan relokasi karena faktor cuaca. Serta keterbatasan material galvalum yang diminta pihak dinas. Pihak Diskumdag meminta agar galvalum yang digunakan bermerek Kencana. Sehingga meminta tambahan waktu 10 hari dari masa keterlamban sejak 24 November.

“Mohon maaf barang atau material baru datang tadi malam, tapi hari ini kita akan kebut untuk pengerjaannya, tapi mohon waktu tidak bisa selesai hari sabtu, minta tambahan sampai hari minggu,” ucap penanggung jawab proyek, Hendri (Jum’at, 4/12).