MALANGVOICE- Desa Wringinsongo terpilih untuk PPM Politeknik Negeri Malang (Polinema) untuk Perencanaan Anggaran Biaya Jaringan Air Bersih Desa Wringinsongo Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang.
Hal itu karena dari hasil pemantauan di lapangan menunjukkan dengan jumlah penduduk yang tergolong besar, jumlah debit air bersih yang mengalir ke masyarakat dianggap cukup kecil.
Kegiatan PPM ini bertujuan untuk membantu mitra dalam perhitungan dana yang dibutuhkan untuk pengembangan dan pembaharuan jaringan air bersih yaitu bangunan tandon yang akan digunakan sebagai penampungan air bersih milik mitra.
Teknik Sipil Polinema Juarai lomba National Balsa Bridge Challenge 2020
Sebagai Ketua PPM, Dwi Ratnaningsih, S.T., M.T. dibantu oleh Siti Safiatus Riskijah, S.T., M.T., Devi Zettyara, S.ST., M.T., Rizki Putri Ramadhani, S.S., M.Pd., Ir. Wahiddin, ST., MT., IPM dan Dr. Akhmad Suryadi B.S., M.T. juga dibantu mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Polinema.
Bentuk akhir dari perhitungan dana tersebut adalah rencana anggaran biaya (RAB). Rencana pengembangan jaringan air bersih untuk bangunan tandon penyimpan air bersih di wilayah Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang membutuhkan biaya sebesar Rp267.258.200,00 (dua ratus enam puluh tujuh juta dua ratus lima puluh delapan ribu dua ratus rupiah).
Dwi Ratnaningsih, S.T., M.T. menyampaikan solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang dialami mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PPM) disusun berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman tim pengusul, serta dasar teori yang didapatkan dari beberapa literatur terkait pembuatan rencana anggaran biaya dan bangunan tandon tempat penampungan air bersih.
“Dalam kegiatan ini kami dibantu oleh dosen-dosen Jurusan Teknik sipil Polinema yang memiliki latar belakang keilmuan di bidang teknik sipil dengan keahlian manajemen konstruksi, serta mahasiswa-mahasiswa yang menempuh pendidikan di bidang teknik sipil,” jelasnya.
Beberapa pekerjaan yang dilaksanakan antara lain Pembuatan Work Breakdown Structure (WBS), Perhitungan Kuantitas Pekerjaan, Harga Satuan Upah, Harga Satuan Material, Harga Satuan Alat, Perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Rekapitulasi Harga Satuan Pekerjaan, Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Rekapitulasi Biaya
“Lima hal pokok yang perlu diperhatikan dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya adalah bahan-bahan (menghitung banyaknya bahan yang dipakai dan harganya), buruh (menghitung jam kerja yang diperlukan dan jumlah biayanya), peralatan (menghitung jenis dan banyaknya peralatan yang dipakai dan biayanya) dan overhead (menghitung biaya-biaya tidak terduga yang perlu diadakan),” terangnya.
Beberapa tahapan pelaksanaan identifikasi biaya, tahapan pertama adalah tahap pengembangan konseptual, dimana biaya dihitung secara kasar/global berdasarkan gambar desain yang minim untuk digunakan sebagai perhitungan berdasarkan unit biaya bangunan berdasarkan harga per meter persegi.
Tahapan kedua adalah desain konstruksi, biaya proyek dihitung secara sedikit lebih detail berdasarkan volume pekerjaan dan informasi harga satuan pekerjaan yang didapat.
Tahapan pelaksanaan adalah tahap terakhir, dimana biaya proyek pada tahapan. tersebut dihitung sangat detail berdasarkan kuantitas sebuah pekerjaan, gambar shop drawing dan metode pelaksanaan dengan ketelitian yang lebih tinggi.
Harapannya dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dibuat untuk pengabdian dapat dilanjutkan dengan membuat perhitungan biaya untuk pipa distribusi pada jaringan air bersih di wilayah Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.(der)