PPDB di Tengah Pandemi, Pemkot Malang Maksimalkan Sistem Daring

Wali Kota Malang Sutiaji memberikan pengarahan rapat koordinasi tentang PPDB di kantor Dinas Pendidikan, Kamis (30/4). (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang Sutiaji memberikan pengarahan rapat koordinasi tentang PPDB di kantor Dinas Pendidikan, Kamis (30/4). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Pemkot Malang matangkan skema daring pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020-2021. Terlebih masih belum dicabutnya masa kedaruratan pandemi COVID-19.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, bahwa pada situasi COVID-19 ini, gelaran PPDB akan kembali dilakukan secara daring.

“Sebetulnya sejak 5 tahun terakhir ini, Kota Malang selalu melakukan PPDB secara daring. Jadi saya rasa tidak akan masalah buat kami,” kata Sutiaji usai memberikan pengarahan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (30/4).

Hanya saja, lanjut dia, yang membuat berbeda dengan tahun lalu adalah kuota bagi siswa melalui jalur prestasi. Kini menjadi lebih besar, sebanyak 30 persen.

“Ini hampir sama dengan di tahun 2018 yang lalu,” ujarnya.

Ia menambahkan, Tahun ini juga menambah 6 rombel (rombongan belajar) baru dengan kuota kurang lebih 180 siswa.

“Hal ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan masyarakat; penambahan rombel tersebut ada di SMP Mulyorejo, SMP Gadang dan SMP Polehan,” imbuhnya.

Kota Malang akan siap menerima peserta didik baru baik di sekolah negeri maupun swasta yang ada.

“Jumlah 14 ribuan keluaran dari Sekolah Dasar dipastikan dapat diterima seluruhnya di sekolah SMP yang ada di Kota Malang,” sambung dia.

Sutiaji menekankan pada semua pihak untuk menjalankan aturan yang telah dibuat dan mengedepankan integritas. Apalagi saat ini PPDB 2020/2021 mengakomodir nilai raport. Dan hal ini membutuhkan kesungguhan, kedisiplinan dan yang utama adalah kejujuran dalam menyajikan nilai raport.

“Jangan sampai karena ingin masuk di SMP yang diinginkan atau ingin peserta didiknya mendapatkan SMP negeri, melakukan hal yang tidak baik,” pungkasnya.(Der/Aka)