Potensi Produk Batik di Kelurahan Ngaglik, Dapat Jadi Pusat Oleh-Oleh Batik Khas Batu

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko melihat produk UMKM Kelurahan Ngaglik. (Aan)

MALANGVOICE – Pendapa Kelurahan Ngaglik terlihat ramai dengan beragam motif batik. Terdapat beberapa stand memajang berbagai macam kain batik.

Ada juga seorang perempuan yang menggambar motif batik di tempat. Tekun dan konsentrasi ia menggoreskan cairan malam pada lembaran kain putih dengan motif dedaunan.

Banyak ibu-ibu mendatangi stand-stand itu entah sekadar melihat atau beli. Semua pengunjung disambut dengan ramah oleh pemilik stand.

Stand-stand batik itu dipamerkan dalam rangka Festival Batik di Jagongan Ngaglik. Acara itu diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Banyak Satgas Covid 19 yang mengingatkan jika orang-orang terlalu berdekatan atau tidak memakai masker.

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan acara ini merupakan awal yang baik untuk penyelenggaraan acara selanjutnya. Penerapan protokol kesehatan harus dijamin dengan baik, ia menegaskan.

“Acara ini baik diselenggarakan meskipun pandemi karena patuh protokol kesehatan Covid-19. Yang harus ditingkatkan adalah kualitasnya agar bisa jadi daya tarik orang luat kota bahkan luar negeri,” jelasnya.

Dukungan dan pendampingan OPD terkait, lanjutnya, merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk peningkatan kualitas produk. Bagusnya kualitas dapat menggaet banyak pelanggan sehingga taraf ekonomi masyarakat Ngaglik meningkat.

“Perluasan pemasaran melalui ruang virtual menjadi keniscayaan. Tanpa harus bertemu bisa bertransaksi. Mari duduk bersama menyusun konsep yang bisa menciptakan daya tarik bagi masyarakat luar kota,” imbuh Dewanti.

Lurah Ngaglik, Edwin Yogaspatra Harahap mengatakan, event ini sebagai ruang menampilkan kreasi pelaku kreatif. Selama ini, para pelaku kreatif menantikan berbagai event yang sebelumnya sempat terhalang seiring adanya pemberlakuan PPKM.

Pelaksanaan kegiatan ini pun digelar dengan menerapkan SOP protokol kesehatan. Baru di Kelurahan Ngaglik yang memulai kegiatan di masa pandemi.

“Tentunya dengan SOP prokes. Ini bisa menjadi contoh agar perekonomian kembali pulih,” ujar dia.

Festival Batik ini menjadi titik awal untuk mengangkat potensi pengembangan wisata melalui produk ekonomi kreatif di Kelurahan Ngaglik. Bermodal antusias dan SDM masyarakatnya, Edwin optimistid dapat menunjang potensi pariwisata di Kelurahan Ngaglik.

Potensi ekonomi kreatif itu sebagai solusi alternatif karena di wilayah ini tak memiliki potensi alam yang menunjang dijadikan daya tarik wisata.

“Kami lihat SDM yang dimilikinya sangat luar biasa. Antusias masyarakat juga sangat tinggi. Makanya kami ingin mengangkat potensi lainnya, yang notabene Kelurahan Ngaglik tidak punya potensi alam,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, akan menyusun rencana pada semester I dan semester II 2021 untuk mendongkrak pasar ekonomi kreatif. Khususnya produksi batik dan souvenir yang dapat dijadikan ikon wisata Kota Batu.

“Kami telah konsolidasi dengan pelaku ekonomi kreatif, tokoh-tokoh masyarakat dan pak lurah. Komitmennya luar biasa menyukseskan pengembangan wisata Kelurahan Ngaglik. Semoga Ngaglik bisa jadi ikon pusat wisata ekonomi kreatif di Kota Batu,” ujar Arief.(end)