MALANGVOICE – Di balik kemegahan Balai Kota Among Tani Kota Batu, rupanya tak diimbangi dengan fasilitas penjagaan yang baik. Pos penjagaan pintu keluar milik Satpol PP misalnya yang berupa tenda.
Tenda warna cokelat ukuran sekitar 5×7 meter itu kondisinya sudah cukup mengenaskan. Beberapa bagian tampak robek. Saat siang, suhu tentu panas akibat terik matahari. Alhasil beberapa petugas Satpol PP yang piket melepas baju dinasnya.
“Yang bagian ini sudah robek Mas,” kata salah satu petugas Satpol PP ditemui MVoice beberapa waktu lalu.
Kasatpol PP Kota Batu, Robiq Yunianto tak menampik perihal kondisi pos penjagaan tersebut. Robiq mengaku sudah beberapa kali mengajukan untuk pembangunan pos penjagaan. Namun tak kunjung terealisasi.
“Konsep balai kota memang didesain bebas oleh pimpinan,” kata Robiq ditemui di ruang kerjanya.
Maka, lanjut Robiq, APBD 2018 mendatang besar harapan dapat terealisasi pembangunan pos penjagaan yang layak. Tidak hanya pos pintu keluar, namun juga pos pintu masuk Balai Kota Among Tani.
“Tujuannya tidak lain untuk memaksimalkan penjagaan,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala UPT Balai Kota Among Tani Adi Santoso menambahkan, memang fasilitas penjagaan di gedung perkantoran terpadu tersebut belum cukup memadai. Dicontohkannya juga ke depan akan dilengkapi fasilitas palang pintu otomatis di pintu masuk.
“Ini untuk memantau dan mendata jumlah kunjungan,” tukasnya.(Der/Ak)