MALANGVOICE – Polresta Malang Kota secara resmi mengukuhkan pengawal pribadi untuk menjaga paslon dan penyelenggara Pilkada 2024. Total ada 16 personel yang ditugasi mengawal sampai pelantikan paslon terpilih.
Pengukuhan dilakukan bersama dengan acara deklarasi damai Pilkada 2024 di Polresta Malang Kota, Rabu (25/9). Acara itu turut dihadiri ketiga paslon dan para pendukung serta pejabat Forkopimda Kota Malang. Selain itu diadakan doa bersama agar Pilkada 2024 berjalan lancar dan aman.
Wakapolresta Malang Kota, AKBP Adhitya Panji Anom, mengatakan, pengawal pribadi (walpri) ini akan terus melekat kepada tiap paslon, Ketua KPU, dan Ketua Bawaslu Kota Malang. Pengawalan berlaku mulai ditetapkan sebagai paslon sampai dengan pelantikan pemenang Pilkada.
Baca Juga: Kopdar Gass Menuju Honda Bikers Day 2024, MPM Honda Jatim Berikan Pelatihan Basic Life Support
Evaluasi Implementasi Program LiLA Keluarga, Upaya Penurunan Stunting di Puskesmas Oesapa NTT
“Tugas walpri mengamankan orang, barang, yang melekat ke paslon termasuk kegiatan. Sehingga di manapun harus melekat,” kata Wakapolresta Malang Kota, AKBP Adhitya Panji Anom mewakili Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto.
Sementara itu deklarasi damai Pilkada 2024 ini dilaksanakan agar seluruh tahapan pemilihan kepala daerah di Kota Malang jauh dari pelanggaran. AKBP Adhitya juga berpesan kepada para paslon maupun pendukungnya tidak ada black campaign atau menjatuhkan paslon lain.
“Saya berharap paslon dan tim sukses melakukan kampanye dengan santun dan damai, jangan ada black campaign menjatuhkan paslon lain. Jangan ada money politik atau pelanggaran lain. Untuk itu kita bersama melaksanakan ucapan deklarasi damai sebagai wujud komitmen kita agar mejaga suasana kondusif,” lanjut Adhitya.
Baca Juga: Paslon KriDa, Bekerja dan Bertindak untuk Ciptakan Kebijakan Terbaik bagi Kota Batu
Paslon Nurochman-Heli: Wujudkan Batu ‘SAE’ dengan Memilih Pasangan Nomor Satu
Sementara itu Ketua KPU Kota Malang, M Toyyib, mengatakan pentingnya menaati regulasi selama Pilkada 2024. Ia mengatakan dalam berkampanye, tugas dari paslon adalah melakukan pendidikan politik kepada masyarakat.
“Para paslon harus turun kepada masyarakat dengan cara-cara edukatif. Tidak megeksploitasi, menunjukkan golongan atau SARA,” kata M Toyyib.
Paslon nomor urut 1, Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin (Wali), bersepakat saat kampanye akan menebar hal positif ke masyarakat.
“Kami berdua sepakat kampanye damai dan menghindari hal-hal yang tidak boleh. Seperti berita hoax, black campaign dan banyak lain, itu juga kami sampaikan kepada tim kami,” kata Wahyu.
Sedangkan paslon nomor urut 2, Heri Cahyono – Ganis Pratiwi Rumpoko mengatakan, semua paslon harus berlomba secara sportif.
“Kami nomor dua merupakan simbol perdamaian dan saling jaga. Semua paslon harus bisa jadi ksatria, siap menang dan siap kalah,” tandasnya.
Sementara itu dari Paslon nomor urut 3, HM Anton – Dimyati Ayatullah (Abadi), mengatakan deklarasi damai itu tidak hanya dari omongan, melainkan dari hati dan perbuatan.
“Semoga dengan deklarasi ini semua paslon pikirannya tertuju ke masyarakat. Mari saatnya adu visi misi dan gagasan yang terbaik untuk Kota Malang,” kata HM Anton.(der)