MALANGVOICE- Polresta Malang Kota kembali menyalurkan bantuan beras murah dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) Polri tahap kedua. Sebanyak 48,5 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) diberangkatkan ke lima wilayah polsek jajaran, Kamis (14/8).
Penyaluran ini merupakan tahap kedua setelah sebelumnya Polresta sudah menyalurkan 36 ton. Sehingga total bantuan yang telah didistribusikan mencapai 84,5 ton beras.
Korban Dugaan Penggelapan Rp500 Juta di Malang Minta Kasusnya Segera Naik
Pelepasan distribusi dilakukan langsung Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono, didampingi Kepala Diskoperindag Kota Malang, perwakilan Bulog, dan Wakapolresta AKBP Oskar Syamsuddin. Warga yang hadir pun antusias membeli beras murah seharga Rp55.000 per kemasan 5 kg yang dijual di tenda khusus di halaman Mapolresta.
“Gerakan Pangan Murah ini adalah bentuk kepedulian Polri untuk membantu masyarakat mendapatkan beras terjangkau, sekaligus menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan,” ujar Kombes Nanang.
Ia menegaskan, kualitas beras SPHP yang disalurkan tidak kalah dengan beras premium.
“Saya sudah mencoba sendiri, rasanya enak, pulen, dan layak konsumsi. Masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan dari Bulog aman hingga akhir tahun,” jelasnya.
Program ini juga memudahkan warga karena penjualan dilakukan di polsek-polsek, sehingga tidak perlu antre di pasar atau menempuh perjalanan jauh.
Salah satu warga, Siti Aminah (45), mengaku terbantu dengan adanya GPM.
“Berasnya bagus, harganya murah. Sekarang harga di pasaran tinggi, saya bisa hemat dan tetap makan enak,” katanya sambil membawa dua sak beras.
Kombes Nanang menambahkan, program ini merupakan instruksi langsung Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Tujuannya mempercepat distribusi beras SPHP sekaligus mengantisipasi lonjakan harga.
“Polri berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah di bidang pangan. Ini wujud sinergi kepolisian, pemerintah daerah, dan Bulog untuk menjaga ketahanan pangan dan meringankan beban masyarakat,” tutupnya.(der)