MALANGVOICE- Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema), Supriatna Adhisuwignjo, menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah mitra industri dan UMKM di Graha Polinema, Selasa (26/8). Penandatanganan MoU ini dilakukan usai prosesi hibah 1.500 karya inovatif hasil penelitian mahasiswa kepada para mitra.
Supriatna menjelaskan, kerja sama ini sekaligus membuka ruang bagi mahasiswa untuk memilih mitra sebagai pendamping dalam penyusunan proyek akhir maupun skripsi.
“Mahasiswa harus melatih diri sejak dini dengan melibatkan mitra, UMKM, masyarakat, maupun industri dalam tugas akhirnya. Setelah selesai, hasil karya tersebut bisa dikembalikan kepada masyarakat agar memberi manfaat nyata,” ujarnya.

Menurutnya, kebutuhan masyarakat dan UMKM menjadi titik awal pengembangan karya mahasiswa. “Apa yang masyarakat perlukan, apa yang UMKM butuhkan—itulah starting point kita. Jadi, kita mulai dari masalah riil yang ada di lapangan,” tegas Supriatna.
Dalam rangkaian acara selama dua hari ini, kampus juga menggelar Expo Polinema Berdampak yang menampilkan karya mahasiswa hasil kolaborasi dengan mitra. Pameran ini bertajuk “1 Polinema untuk 1000 UMKM” dan menghadirkan teknologi tepat guna, prototipe, miniatur, hingga model kajian keuangan dan pemasaran.
Dari total 1.500 karya, sekitar 100–200 di antaranya diserahkan secara simbolis kepada mitra UMKM. “Sisanya akan kami distribusikan bertahap sesuai dengan lokasi penelitian mahasiswa,” kata Supriatna.
Tak hanya mitra di Malang, penerima manfaat karya inovatif mahasiswa Polinema juga berasal dari Bogor, Tangerang, Serpong, Jakarta, hingga Kalimantan.
Supriatna berharap, kemitraan ini terus berlanjut dan berkembang.
“Adik-adik kelas bisa melanjutkan, bahkan dosen pembimbing pun bisa ikut terlibat. Harapannya, berbagai problem di masyarakat bisa diselesaikan lewat karya mahasiswa Polinema,” pungkasnya.(der)