Polinema Gelar Workshop Pemetaan Jabatan: Dorong Sistem Kerja Transparan dan Efisien

MALANGVOICE- Politeknik Negeri Malang (Polinema) menggelar Workshop Pemetaan Uraian Jabatan sebagai langkah strategis dalam menghitung beban kerja pegawai. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (22/7/2025) di Gedung Teknik Sipil Lantai 8, dengan dihadiri oleh para pimpinan unit kerja, tim penyusun ABK, dan narasumber dari Universitas Negeri Malang.

Ketua Tim Analisis Beban Kerja (ABK), Adistricia Suhardyani, SE., MM., menjelaskan bahwa workshop ini bukan sekadar menyusun laporan tahunan. Lebih dari itu, tujuannya adalah menciptakan sistem kerja yang efisien dan selaras dengan arah pengembangan SDM di lingkungan Polinema.

Indosat Ooredoo Hutchison Catat Kinerja Solid di Kuartal II 2025, Fokus pada AI dan Inklusi Digital

“Pemetaan ini menjadi pondasi penting untuk mengembangkan pegawai secara terarah sesuai kebutuhan organisasi,” ujarnya.

Workshop dibuka langsung oleh Wakil Direktur II Polinema, Jaswadi, SE., M.Si., DBA., Ak., CA., CPA., yang mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif dalam membangun budaya kerja yang produktif dan terukur.

“Bekerja di institusi pendidikan bukan hanya urusan administratif. Ada unsur amal jariyah di dalamnya. Kita bekerja untuk masa depan banyak orang,” ungkapnya.

Ia menegaskan pentingnya kontribusi nyata dari setiap pegawai. “Sistem kerja harus tertib dan transparan. Tidak boleh ada ‘penumpang gelap’ dalam organisasi,” tegasnya, mengapresiasi pula kerja keras tim dalam menyusun Organisasi dan Tata Kerja (OTK) serta rincian tugas jabatan sebagai dasar penghitungan beban kerja.

Sebagai narasumber utama, hadir Dr. Syihabudhin, S.E., M.Si., Sekretaris Badan Penjaminan Mutu Universitas Negeri Malang (UM), yang membagikan pengalaman UM dalam menyusun struktur organisasi pasca perubahan status menjadi PTN-BH.

Ia menyoroti pentingnya akurasi dalam pemetaan jabatan. “Kalau uraian jabatan tidak tepat, bisa terjadi tumpang tindih tugas, pemborosan anggaran, dan organisasi jadi tidak efisien,” jelasnya. Ia juga menekankan perlunya sinergi antara bidang akademik dan SDM dalam perencanaan program studi dan kebutuhan tenaga kerja.

Selama workshop, peserta diajak menyelami proses penyusunan rincian jabatan yang detail dan penghitungan beban kerja berbasis data nyata dari lapangan. Polinema berharap kegiatan ini menjadi pijakan awal untuk membangun sistem kepegawaian yang lebih rapi, terbuka, dan responsif terhadap perubahan.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait